Liputan6.com, Jakarta - [Bentrokan antara suporter Persib](/2131470 "") dan warga yang terjadi di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, membuat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi buka suara.
Imam mendesak agar PSSI mengambil langkah tegas bagi koordinator suporter. Imam juga meminta koordinator memiliki mekanisme khusus dalam menangani suporter.
"Saya kira kita harus segera memanggil petinggi masing-masing, duduk bersama, Bonek, Arema, The Jakmania. Ini bukan masalah hilir ya, tapi hulu," kata Imam usai mengikuti upacara Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Politisi PKB itu menyesali bentrokan yang terjadi pada Sabtu 8 November 2014 malam. Ia meminta agar polisi dan TNI memberikan pengawalan bagi para suporter.
"Ketika di jalan seperti ini, maka kita minta setiap event ke polisi atau TNI mengawal setiap rangkaian suporter," terang dia.
Menanggapi kejadian ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, telah menerjunkan 160 personel gabungan kepolisian ke lokasi bentrok untuk menghalau massa yang saling serang.
"Diamankan 6 orang terdiri dari 1 kenek dan 5 suporter bobotoh di Polres Jaksel," kata Rikwanto, Jakarta, Minggu (9/11/2014) malam.
Bentrok antar bobotoh dan warga terjadi ketika bus bobotoh melintas di Tol JORR perbatasan Pasar Minggu-Jagakarsa. Massa bobotoh, yang baru pulang dari Palembang, menutup jalan tol ke arah timur dan arah barat kemudian mereka turun dari bus dan melempari warga dan pengguna jalan yang melintas. Aksi ini langsung disambut warga yang melempari rombongan bobotoh dengan batu, botol, dan kayu. (Yus)
Cegah Bentrok Lagi, Menpora Segera Panggil Koordinator Suporter
Imam Nahrawi mendesak agar PSSI mengambil langkah tegas bagi koordinator suporter.
Advertisement