Liputan6.com, Jambi - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM)Â terus meluas seiring rencana pemerintah menaikkan harganya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (10/11/2014), ada 8 Stasiun Pengisian BBM di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, pada Senin pagi tadi hanya ada 1 yang beroperasi. Jadi tak mengherankan bila kemudian antrean panjang terlihat untuk mendapatkan bahan bakar.Â
Namun pada Senin pagi tadi hanya ada 1 yang buka. Jadi tak mengherankan bila kemudian antrean panjang terlihat untuk mendapatkan bahan bakar.
Untuk mendapatkan komoditi ini warga harus menunggu berjam-jam. Bahkan sejumlah supir truk dan angkutan pedesaan harus bermalam di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk mendapatkannya.
Tak ada pembatasan jumlah BBM yang dibeli. Itulah sebabnya banyak orang yang memilih mengisi penuh tangki kendaraannya. Akibatnya kurang dari 3 jam persediaan BBM di SPBU ini telah habis.
Kepadatan serupa juga terlihat di SPBU Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara. Lebih dari 1 kilometer panjang antrean kendaraan menjelang SPBU tersebut. Pemandangan seperti ini telah berlangsung selama 2 pekan terakhir, di mana warga harus mengantre dari pagi hingga larut malam, padahal pembelian mereka telah dibatasi.
Premium hanya boleh dibeli hingga 20 liter sementara solar 30 liter. Sedangkan untuk pemilik motor hanya diperbolehkan mengisi hingga Rp 50 ribu. Tapi antrean terus saja mengular.
Kepanikan berburu BBM ini diduga akibat ulah pemilik SPBU yang mengeruk untung. Diduga keras BBM bersubsidi itu dijualnya ke pengusaha dan pemilik industri.
Pertamina setempat sendiri mengklaim distribusi BBM tetap lancar dan tak ada pengurangan jatah BBM untuk setiap SPBU. (Ein)
BBM Belum Naik, Antrean BBM di SPBU Mamuju Utara Mengular
Kelangkaan BBM terus meluas di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi seiring rencana pemerintah menaikkan harganya.
Advertisement