Liputan6.com, Jakarta - Kisruh yang terjadi di DPR antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi indonesia Hebat (KIH) berakhir. KMP dan KIH berdamai setelah digelar pertemuan antara pimpinan kedua kubu.
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, prinsip perdamaian kedua belah pihak adalah lewat musyawarah mufakat. Selanjutnya, menurut Zulkifli, KIH diputuskan akan menempati seluruh alat kelengkapan dewan (AKD) yang ada.
"Prinsipnya, (islah) KIH dan KMP adalah musyawarah mufakat, saling hormat menghormati, saling menghargai. KIH tentu nanti berada di seluruh AKD, di semua (posisi) ada," kata Zulkifli di Gedung MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2014).
Politisi Partai Amanat Nasional itu juga berharap, kedua belah pihak bisa secepatnya membicarakan hal-hal teknis tentang penyusunan nama-nama di AKD. Termasuk penambahan jumlah wakil di setiap komisi.
"Tapi teknisnya berapa-berapanya itu mudah-mudahan kalau nggak sore ini, besok sudah selesai," tandas Ketua MPR.
Sementara politisi senior PDIP yang memimpin lobi-lobi penyelesaian konflik dualisme di parlemen, Pramono Anung mengungkapkan bahwa kedua belah pihak berseteru yakni KMP dan KIH, telah menyepakati porsi pembagian kursi pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPR.
"Intinya kurang lebih angkanya memang tidak 60:40, tapi di atas 25% (untuk KIH). Angkanya berapa nanti kita hitung," ungkap Pramono di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin ini. (Ein)
Ketua MPR: Berdamai, KIH Tempati Posisi di Semua AKD
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan prinsip perdamaian KIH dan KMP adalah lewat musyawarah mufakat.
Advertisement