Liputan6.com, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) buka suara terkait pergantian Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Kepala BIN saat ini masih dipegang oleh Letnan Jenderal Purn TNI Marciano Norman.
Menurut Koordinator Kontras Haris Azhar, Presiden Joko Widodo atau Jokowi perlu mempertimbangkan masak-masak pengganti Marciano. Bagi Haris, Jokowi tidak perlu memilih muka-muka lama untuk menduduki posisi tersebut jika ingin menguatkan agenda Poros Maritim.
"Cari nama-nama baru. Cari Kepala BIN yang kuat soal maritim, tahu soal maritim," ujar Haris, Senin (10/11/2014).
Dia menerangkan, Kepala BIN juga nantinya harus orang yang bersih dan tak pernah terlibat masalah. Terutama terkait masalah korupsi atau pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
"Jangan (pilih) yang pernah terlibat korupsi, pelanggaran HAM, dan juga jangan pilih yang identik dengan abuse of power," kata Haris.
Selain itu, orang yang bersangkutan menurut dia juga kompeten dalam masalah keamanan.
"Tapi jangan memelihara identifikasi gaya-gaya lama, misalnya soal ekstrem kiri, ekstrem kanan. Dibandingkan orang-orang lama yang bermasalah. Kan Jokowi ingin menggagas orang-orang baru (dalam pemerintahan)," ujar dia. (Ans)
Kontras: Jokowi Harus Pilih Orang Baru untuk Posisi Kepala BIN
Bagi Haris, Jokowi tidak perlu memilih muka-muka lama untuk menduduki posisi tersebut jika ingin menguatkan agenda Poros Maritim.
Advertisement