Liputan6.com, Bangkalan - Unjuk rasa menolak rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi makin meluas di sejumlah daerah. Bahkan unjuk rasa cenderung mengganggu aktivitas warga, karena diwarnai dengan blokade jalan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Kamis (13/11/2014), di Bangkalan, Jawa Timur polisi membubarkan massa pendemo yang memblokade jalan di depan gedung DPRD. Tindakan ini dilakukan karena mahasiswa menolak membuka blokade jalan yang sudah memacetkan arus lalu lintas.
Akibatnya terjadi saling pukul yang memicu bentrokan. Dalam bentrokan ini seorang pendemo mengalami luka-luka karena terinjak-injak setelah terjatuh saat bentrokan berlangsung. Kericuhan mereda setelah korlap pendemo berkoordinasi dengan polisi.
Di Palembang, Sumatera Selatan, unjuk rasa puluhan mahasiswa yang melakukan long march ke bundaran air mancur juga memacetkan arus lalu lintas di Jalan Sudirman menuju Ampera.
Meski pengguna jalan terganggu, pendemo tidak peduli dan tetap menggunakan semua badan jalan saat beraksi. Padahal dalam orasinya mereka menolak kenaikan harga BBM karena hanya akan menyengsarakan rakyat.
Sementara di Bandar Lampung, mahasiswa juga memblokade jalan menuju pintu masuk Kantor Gubernur. Bahkan mereka menggelar orasi di tengah persimpangan lampu merah, sehingga arus kendaraan pun tergangggu.
Mengantisipasi agar tidak berbuntut ricuh, aksi menolak kenaikan BBM mendapat pengawalan. Bahkan polisi melarang pendemo beraksi di pelataran parkir dan komplek pemerintah Provinsi Lampung, karena dapat mengganggu pelayanan pada masyarakat. (Ado)
Demo Tolak Kenaikan BBM di Bangkalan Berlangsung Ricuh
Para mahasiswa menolak kenaikan BBM dengan blokade jalan hingga memacetkan arus lalu lintas.
Advertisement