Sukses

Mahasiswa UNY Buat Bahan Bakar Alternatif dari Minyak Jelantah

Potensi limbah minyak goreng sebagai energi terbarukan tentu bisa menjadi solusi jika pemerintah menaikkan harga BBM subsidi.

Liputan6.com, Sleman - Rencana kenaikan harga BBM subsidi ditanggapi positif oleh sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Mereka membuat bahan bakar alternatif berupa biodiesel dari minyak goreng bekas atau jelantah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (14/11/2014), bahan bakar alternatif tersebut dibuat di laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UNY melalui tahapan proses kimiawi dan pemanasan.

Awalnya minyak jelantah dikumpulkan dalam satu wadah dan difilterisasi atau dipisahkan dari airnya. Setelah itu minyak goreng bekas yang sudah bersih dan murni disuling dalam sebuah reaktor sehingga bagian-bagian jelantah menjadi terpisah.

Bagian atas dengan warna jernih kekuningan itulah yang merupakan biodiesel. Selanjutnya biodiesel diambil dan siap digunakan untuk bahan bakar mobil.

Penggunaan biodiesel dari jelantah ini dianggap lebih ramah lingkungan dan mengurangi gas buang. Apalagi penggunaannya sudah bisa disetarakan dengan BBM lainnya di sejumlah SPBU.

Daur ulang minyak jelantah menjadi bahan bakar mobil ini dilakukan sebagai upaya mengurangi dampak negatif limbah minyak goreng. Selama ini jelantah dibuang sembarangan yang menyebabkan tersumbatnya saluran air dan membunuh biota air.

Potensi limbah minyak goreng sebagai energi terbarukan tentu saja bisa menjadi salah satu solusi jika pemerintah kelak mencabut kebijakan BBM subsidi untuk masyarakat.

Biodiesel dari minyak jelantah ini telah diujicoba di 10 mobil angkutan umum jurusan Yogyakarta-Kaliurang. (Sun)

Baca juga:

Kelangkaan BBM di Majene Ganggu Perekonomian Warga

Datangi Lokalisasi Gude, Petugas Dinsosnakertrans Dimaki-maki

Polisi Tembak 2 Pembobol ATM dengan Modus Batang Korek Api