Sukses

Kartu Sakti Jokowi Diluncurkan di Bali

Hari ini, berbagai kartu sakti Jokowi diluncurkan secara resmi di Pulau Dewata, Bali.

Liputan6.com, Bali - Kartu Sakti Jokowi akhirnya dirasakan masyarakat Bali. Hari ini, berbagai kartu sakti itu diluncurkan secara resmi di Pulau Dewata itu.

Informasi yang diperoleh Liputan6.com, 140 ribu keluarga kurang mampu di Bali secara bertahap akan menerima simpanan keluarga sejahtera yang disalurkan melalui rekening simpanan uang eletronik. Kartu sakti ini dinamai Kartu Keluarga Sejahtera.

"Dari 1 juta keluarga simpanan uang elektronik yang diluncurkan, lebih dari 10 ribu diterima masyarakat di Kabupaten Jembrana," kata Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto di Kuta, Bali, Jumat (14/11/2014).

Sementara itu, untuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) telah disalurkan kepada 160 ribu anak usia sekolah. Di Jembrana, anak usia sekolah yang menerima KIP sebanyak 1.300 anak.

Selain itu, tambah dia, akan didistribusikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk hampir 4,5 juta individu. Lebih dari 38 ribu di antaranya diterima warga di Kabupaten Jembrana.

Peluncuran Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) menggantikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) sebagai penanda keluarga kurang mampu, berisi uang elektronik untuk mengakses Simpanan Keluarga Sejahtera.

Kartu Indonesia Pintar (KIP), sebagai penanda penerima manfaat Program Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), penanda penerima manfaat Program Indonesia Sehat.

"Peluncuran tersebut adalah bagian dari uji coba pelaksanaan berbagai program yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014, tentang Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan," jelas dia.

Menurut Bambang, Simpanan Keluarga Sejahtera adalah bantuan tunai bagi keluarga kurang mampu, yang diberikan dalam bentuk rekening simpanan sebagai bagian dari strategi nasional keuangan inklusif. "Pemberian bantuan ditujukan untuk mendorong akses terhadap sistem keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemerataan pendapatan serta menjaga stabilitas sistem keuangan," jelas Bambang.

Pemberian simpanan, sambung Bambang, merupakan perbaikan dari mekanisme pemberian bantuan tunai dalam bentuk Bantuan Langsung Masyarakat yang diberikan sebagai bagian dari paket kompensasi. Akibat penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak pada tahun 2013.

Lanjut Bambang, pemerintah menyadari bahwa layanan perbankan masih belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama di daerah pedesaan dan pedalaman. Untuk itu, pemerintah mendorong penggunaan simpanan dalam bentuk Layanan Keuangan Digital (LKD), yang berupa uang elektronik.

"Melalui LKD, masyarakat tidak lagi dibatasi oleh keberadaan bank atau ATM. Mereka bisa mengirimnya, yaitu pada 1 Januari 2014. Program Indonesia Sehat melalui KIS memberikan tambahan manfaat dan layanan preventif, promotif, dan deteksi dini, yang akan dilaksanakan secara lebih intensif dan terintegrasi," papar Bambang.

Peluncuran tahap awal tersebut akan dilakukan di 19 Kabupaten atau Kota di 10 Provinsi, yaitu Jembrana, Pandeglang, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Cirebon, Kota Bekasi, Kuningan, Kota Semarang, Tegal, Banyuwangi, Kota Surabaya, Kota Balikpapan, Kota Kupang, Mamuju Utara, Kota Pematang Siantar, dan Karo.

Peluncuran tersebut diperkirakan akan selesai pada pertengahan bulan Desember 2014. (Mut)