Liputan6.com, Makassar - Kapolrestabes Makassar Kombes Ferry Abraham berjanji akan mengusut tuntas kasus penganiayaan sejumlah wartawan oleh polisi, saat terjadi penyerbuan ke dalam kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) oleh pihak kepolisian Kamis 13 November 2014 kemarin.
Ferry berjanji jika dalam waktu 3x24 jam pihaknya sudah dapat mengetahui anggotanya yang terlibat penganiayaan dan memukul wartawan. Ia mengaku saat ini pihaknya telah membentuk tim untuk mengusut kasus kekerasan tersebut.
"Kami sudah membentuk tim untuk mencari pelaku penganiayaan terhadap wartawan. Kami juga berharap agar rekaman dan foto yang bisa dijadikan bukti diserahkan kepada kami agar memudahkan mencari pelaku," kata Ferry di Mapolrestabes Makassar, Jumat (14/11/2014).
Puluhan wartawan di Makassar sebelumnya mendatangi Mapolrestabes Makassar untuk mendesak polisi mengusut tuntas kasus pemukulan yang melibatkan sedikitnya delapan wartawan Makassar.
Dari delapan pewarta tersebut, luka yang paling parah dialami wartawan Metro TV, Waldy. Pelipis kirinya bocor terkena hantaman kayu dari aparat.
Sementara jumlah mahasiswa yang terluka dalam bentrok tersebut belum diketahui. Mereka yang sebelumnya ditahan polisi, kini telah dibebaskan. "Sudah dikeluarkan semua tadi malam," kata Pembantu Rektor III Heri Tahir.
Dalam aksi penolakan kenaikan harga BBM, sejumlah mahasiswa UNM terlibat bentrok dan digelandang ke kantor polisi. Meski begitu, pihak kampus tidak akan memberikan sanksi lanjutan terhadap mahasiswa tersebut
"Tidak ada masalah. Tidak ada sanksi dari kampus untuk mereka," tukas Heri. (Yus)
Polisi Janji Tuntaskan Kasus Pemukulan Wartawan di Makassar
Polisi berharap rekaman dan foto kekerasan terhadap wartawan bisa diserahkan sebagai barang bukti.
Advertisement