Sukses

Guru Besar Unhas Nyabu, Ini Komentar Wakil Ketua Komisi III DPR

Selain kegagalan dalam dunia pendidikan, Politisi Gerindra itu juga menyoroti peran Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan.

Liputan6.com, Jakarta - Guru Besar Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr Musakkir SH, MH, dan seorang dosen, Ismail Alrip SH, MKN, ditangkap saat diduga sedang mengonsumsi sabu bersama seorang mahasiswi, Nilam, di Hotel Grand Malibu, Makassar, Jumat (14/11/2014) dini hari.

Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa menilai, hal tersebut merupakan contoh kegagalan dalam dunia pendidikan di Indonesia.

"Inilah, berarti hari ini guru besar bisa mengonsumsi sabu (bentuk) kegagalan di dunia pendidikan, ini pukulan besar bagi dunia pendidikan. Seorang guru besar nyabu dengan mahasiswanya, pukulan besar bagi dunia pendidikan," kata Desmond di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014).

Selain kegagalan dalam dunia pendidikan, politisi Gerindra itu juga menyoroti peran Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam hal sosialisasi melakukan pencegahan bahayanya mengonsumsi narkoba. Tak tanggung-tanggung, Desmond bahkan menyebut jika BNN gagal melakukan perannya sebagai lembaga anti-narkoba.

"Betapa besar akibat narkobanya, jadi kita ukur apa peran BNN selama ini. Ini kegagalan BNN. Narkoba ini semakin marak, sebelum ada BNN (isu) narkoba biasa saja, tapi setelah ada (BNN) kok jadi meluas begini (pengguna) narkoba," ketus dia.

Masih kata Desmond, narkoba itu bahaya laten yang menjadi musuh bersama bagi siapa pun. Seharusnya, imbuh dia, saat ini BNN sendiri harus dievaluasi perannya dalam pencegahan peredaran dan pengguna narkoba terlebih kasusnya kini menerpa tenaga pengajar.

"Narkoba bahaya laten, inilah kita evaluasi peran BNN penanganan soal narkoba. Kegagalan lembaga pendidikan sebagai benteng penangkalan dan BNN. Narkoba smakin semarak, apa kerjaan BNN. Bahkan pernah terjadi di daerah perdagangan malah aparat sendiri, " tandas Desmond. (Ans)