Liputan6.com, Jakarta - Aburizal Bakrie atau Ical disinyalir ingin menang secara aklamasi untuk meraih kursi Ketua Umum Partai Golkar yang akan ditentukan dalam Munas ke-9. Tudingan itu keluar dari beberapa kader partai tersebut yang sudah mendeklarasikan diri bakal maju dalam pemilihan Ketum Golkar.
Alasannya, Ical diduga ingin menang secara langsung lewat perubahan tata tertib tentang syarat untuk maju sebagai ketum. Dijelaskan bahwa seorang calon ketum harus terlebih dahulu meraup dukungan sebanyak 30 persen dari DPD tingkat provinsi dan 30 persen DPD tingkat kabupaten/kota.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Golkar Idrus Marham, pernyataan itu tidak etis disampaikan oleh para calon ketum karena semuanya juga pengurus pusat partai.
"7 Calon ketum itu adalah jajaran DPP Partai Golkar, saya ulangi itu semua jajaran pengurus DPP, sangatlah tidak etis, sangat sulit diterima akal sehat," ungkapnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014).
Idrus berujar bahwa Ical sendiri sudah terang-terangan menyampaikan bahwa tidak ada larangan bagi setiap kader Golkar untuk maju sebagai pemimpin partai penguasa terlama dalam sejarah Indonesia tersebut.
"ARB sudah menyampaikan ke seluruh kader Golkar untuk siapa yang mau maju, silakan. Tidak hanya fisik, tapi juga konsep dan manifestasi dari Golkar yang dikembangkan terus menerus," tandas Idrus.
Idrus Marham: Ical Persilakan Kader Golkar Maju Jadi Calon Ketum
Idrus berujar bahwa Ical sudah menyampaikan bahwa tidak ada larangan bagi setiap kader Golkar untuk maju sebagai calon Ketum Golkar.
Advertisement