Sukses

Yorrys Raweyai: Apakah Pantas Ical Dicalonkan Lagi?

Yorrys Raweyai mengaku heran dengan munculnya sebagian kader Partai Golkar yang kembali mengusung Ical sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Liputan6.com, Jakarta - Politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai mengaku heran dengan munculnya sebagian kader Partai Golkar yang kembali mengusung Aburizal Bakrie atau Ical sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Ia mempertanyakan indikator yang disebut oleh para pendukung Ical yang mengklaim adanya kemajuan yang dialami Partai Golkar selama dipimpin oleh mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu.

"Kita menjelaskan dan mempertanyakan kembali pada kader Golkar, apakah pantas dia dicalonkan lagi?" ujar Yorrys usai bertemu Wapres Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014).

Ia pun mencontohkan bagaimana kiprah mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung yang dianggap cukup sukses membangun Golkar saat peralihan Orde Baru menuju era reformasi. Saat itu, Akbar yang sukses di masa kepemimpinannya maju kembali dalam bursa Ketua Umum Golkar, namun akhirnya dikalahkan oleh JK.

"Kalau kita berbicara pasca-reformasi yang berprestasi itu cuma Akbar Tandjung. Ketika dia pimpin Golkar tahun 1999, itu Golkar mencapai prestasi cukup signifikan, kemudian beliau mencoba mencalonkan kembali di 2004 (namun kalah), itu saja tidak bisa. Karena organisasi ini adalah organisasi kader," ucap Yorrys.

Berdasarkan fakta sejarah tersebut, Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) itu menilai sudah semestinya Ical tidak lagi maju sebagai calon ketua umum. Menurutnya, sebagai organisasi pengkaderan, Ical harus mengedepankan proses regenerasi kepemimpinan di Partai Golkar.

"Setiap visi itu kita utamakan kaderisasi. Sehingga kita utamakan regenerasi. Apalagi selama 5 tahun ini tidak ada kerja sukses. Coba lihatlah apa kerja beliau. Tidak ada kan. Lha terus kenapa dia harus calonkan lagi," tegas Yorrys.

Ia pun menilai, dari seluruh kader Partai Golkar yang telah menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai ketua umum, beberapa di antaranya cukup layak dan mampu menggantikan Ical membawa Golkar menjadi lebih baik.

"Ini kan calonnya ada 7. Saya nggak pro siapa-siapa. Yang penting saya bersama-sama poros muda harus ada penyelamatan partai melalui munas sesuai dengan aturan. Kita dorong," ucap dia.