Liputan6.com, Palembang - Isu kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, membuat khawatir sebagian besar masyarakat, terutama para buruh. Penambahan komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) pun terus dituntut para buruh, agar bisa memenuhi kebutuhan akibat kenaikan harga BBM bersubsidi.
Namun Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertans)Â Hanif Dhakiri menanggapi santai permasalahan tersebut. Ia pun enggan beranda-andai terkait dampak kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Jangan berandai-andai tentang kenaikan BBM. Kan belum naik. Nanti masih akan dikaji," kata Hanif kepada Liputan6.com, di Palembang, Sabtu (15/11/2014).
Hanif juga enggan menanggapi tuntutan penambahan komponen KHL yang masih diperjuangkan para buruh. Menurut dia, ada komponen lain peningkatan kesejahteraan buruh seperti masalah perumahan, transportasi, kesehatan. Komponen itu diyakini bisa menjadi pintu keluar meningkatkan penghasilan buruh.
Dengan beberapa komponen tersebut, lanjut hanif, pihaknya akan berusaha mempermudah para buruh mendapatkan hunian dan pelayanan kesehatan yang terjangkau.
"Saya tidak mau berkementar tentang itu (penambahan KHL), namun upah itu hanyalah salah satu komponen saja. Ada komponen lain yang bisa dieksplor dan digali, termasuk kalangan pekerja sendiri," pungkas Hanif. (Mut)
Menakertrans Hanif: Jangan Berandai Tentang Kenaikan Harga BBM
Menurut Menakertrans Hanif Dhakiri, komponen hunian dan pelayanan kesehatan, bisa jadi pintu keluar meningkatkan penghasilan buruh.
Advertisement