Sukses

Sopir Bus: Kalau Organda Suruh Kita Mogok, Beratlah...

Seruan mogok nasional dari organda tidak berlaku di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Seruan mogok nasional dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada hari ini tidak berlaku di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Masih banyak kendaraan umum baik angkutan kota, angkutan umum, dan bus antarkota antarpropinsi (AKAP) yang beroperasi.

Di dalam terminal, bus AKAP Sinar Jaya jurusan Wonosobo dan Purwokerto, bus AKAP Dewi Sri Jurusan Tegal dan Pemalang, serta bus AKAP DMI beroperasi seperti biasa.

Salah satu sopir bus dari Sinar Jaya Grup, Syofan menuturkan, pihak perusahaan belum menerima surat edaran untuk melakukan mogok nasional.

"Belum kita terima surat edaran itu. Lagian mereka suruh kita mogok, beratlah, memangnya orang-orang itu mau ngasih duit. Mereka (Organda) kan hanya baru ngomong di media saja. Bikin susah ini semua," ujar Sofyan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (19/11/2014).

Ketua DPP Organda Eka Sari Lorena Soerbakti sebelumnya menyerukan melakukan aksi mogok nasional sebagai dampak kenaikan harga BBM bersubsidi yang diumumkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Senin 17 November.

Aksi tersebut, tambah Eka, merupakan hasil keputusan Mukernas DPP Organda Pusat di Semarang, Jawa Tengah. Rencana mogok akan dilakukan seharian penuh.

"Namun, mungkin untuk angkutan taksi, penumpang yang sudah memesan untuk pagi hari akan diantar terlebih dulu," ujar Eka.

Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pada Senin 17 November di Istana. Harga premium naik Rp 2.000 menjadi Rp 8.500 per liter dari sebelumnya Rp 6.500 per liter. Sementara harga solar naik Rp 2.000 dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter. BBM jenis premium dan solar naik mulai Selasa 18 November 2014 pukul 00.00 WIB. (Mut)

Video Terkini