Sukses

Tak Ada Mogok Nasional, Angkot di Bogor Tetap Normal

Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Organda Kota Bogor M Ishak mengatakan, seluruh angkot tetap beroperasi normal.

Liputan6.com, Jakarta - Mogok nasional yang diserukan Organisasi Angkutan Darat (Organda) terkait kenaikan harga BBM bersubsidi pada hari ini tidak terlaksana di Bogor, Jawa Barat. Kota yang dijuluki Seribu Angkot ini masih beroperasi normal.

Pantauan Liputan6.com, Rabu (19/11/2014), angkutan kota (angkot) di Bogor masih hilir mudik di berbagai jalanan kota sejak pukul 10.00 WIB. Penumpukan penumpang juga tidak terjadi sebab semua angkot dari berbagai trayek masih beroperasi.

Selain itu, tidak ada tanda-tanda konsentrasi massa yang ingin melakukan demo di tempat-tempat vital. Arus lalu lintas pun tetap berjalan normal meskipun ada beberapa ruas jalan yang tersendat.

Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Organda Kota Bogor M Ishak mengatakan, seluruh angkot di Kota Bogor tetap beroperasi normal.

"Sesuai dengan kesepakatan sopir dan pengusaha angkot semua tetap beroperasi. Karena kalau tidak beroperasi nanti rugi lah," kata Ishak saat dikonfirmasi.

Ia menjelaskan alasan mengapa angkot di Kota Bogor tidak melakukan mogok nasional. Pada Jumat 14 November pekan lalu, Organda Kota Bogor beserta para pengurus melakukan perembukan untuk menentukan angka kenaikan tarif yang kemudian disepakati nilai kenaikan tarif Rp 1.000.

Lantas, angka kenaikan tarif tersebut diajukan kepada Walikota Bogor Bima Arya dan langsung disepakati. Kenaikan tarif tersebut juga langsung dibuat dalam bentuk Surat Keputusan (SK) Walikota.

"Kita memang sudah melakukan langkah antisipasi dengan menentukan besaran kenaikan tarif. Ternyata keinginan kami didengar oleh Pak Wali (Bima Arya). Jadi untuk demo hari ini tidak dilakukan," ucap Ishak.

Menurut Ishak, rencana mogok nasional yang diserukan Organda merupakan bentuk kekecewaan para pengurus dari tingkat pusat hingga cabang atas tidak didengarnya aspirasi mereka agar subsidi BBM bagi angkot tidak dikurangi. (Mvi/Mut)