Liputan6.com, Jakarta - Di tengah penolakan dari sejumlah pihak, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akhirnya resmi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Rabu, 19 November 2014.
Usai dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, meski tampak semringah dengan pakaian dinas gubernur warna putih, Ahok mengaku tanggung jawab yang ia pikul saat ini cukup berat.
"Kalau dalam Islam, ini bukan alhamdulillah, tapi astaghfirullah," ujar Ahok di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Apalagi, kata Ahok, saat ini masih terdapat penolakan dirinya sebagai orang nomor 1 di Jakarta dari sejumlah pihak. Namun pada era demokrasi sekarang ini hal tersebut wajar.
"Saya kira nggak semua orang bisa disenangi. Mau jadi gubernur, mau jadi presiden kan harus 50% plus 1. Nggak harus semuanya setuju," imbuh dia.
Selain itu, lanjut Ahok, yang selama ini berunjuk rasa menentang posisinya memimpin Ibukota, ternyata bukan semua orang yang berasal dari Jakarta.
"Yang menolak saya itu bukan orang DKI. Ada dari Bekasi, Depok, Bogor, itu bukan wilayah saya. Kalau demo bawa dari Bekasi, dari Solo, jadi artinya orang Jakarta kurang minat demo saya," pungkas Ahok.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Ahok hari ini resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta, oleh Presiden Jokow Widodo atau Jokowi di Istana Negara.
Belakangan ini Ahok kerap didemo ormas Front Pembela Islam (FPI). Mereka menolak pelantikan Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta.
Ahok juga kerap ditentang politisi PPP dari anggota DPRD DKI H Lulung. Bahkan beberapa kali keduanya berseteru, seperti dalam masalah penertiban kawasan Tanah Abang. (Yus)
Advertisement