Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi telah mengumumkan naiknya harga bahan bakar minyak bersubsidi (BBM) pada 17 November 2014 malam. Harga BBM pun naik sebesar Rp 2 ribu.
Gelombang protes pun mulai membanjir dari setiap pelosok Indonesia. Berbagai unsur masyarakat menggelar aksi turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka terhadap kenaikan harga BBM.
Ada yang menggunakan keranda, ada pula yang menggelar aksi teatrikal mengubah salam 2 jari yang lekat dengan Jokowi menjadi salam Rp 2 ribu.
Berikut catatan 5 aksi massa terkait penolakan kenaikan harga BBM di berbagai daerah yang dihimpun Liputan6.com, Rabu (19/11/2014):
Selanjutnya: 'Keranda Mayat Jokowi'...
Baca Juga
Advertisement
'Keranda Mayat Jokowi'
1. 'Keranda Mayat Jokowi'
Ratusan mahasiswa menggelar aksi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Bengkulu. Mereka menggotong keranda mayat bertuliskan 'Turunkan Jokowi'.
Tak cuma tulisan, ada pula foto sang presiden memakai jas hitam di keranda tersebut. Para mahasiswa berkumpul di kawasan Simpang Lima. Mereka melakukan konvoi kendaraan dengan mendorong sepeda motor menuju kantor DPRD Bengkulu. Mahasiswa di barisan depan yang membawa 'keranda Jokowi' tersebut.
"Nasionalisasi industri minyak harus di bawah kontrol rakyat. Putuskan kontrak-kontrak migas yang merugikan rakyat dan perekonomian nasional sesuai dengan Pasal 33 Ayat 3 UUD 45," ucap koordinator aksi, Charminanda, di Bengkulu, Rabu (19/11/2014).
Massa merupakan gabungan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah, dan BEM Universitas Negeri Bengkulu.
Dalam aksinya, mereka juga meminta pemerintah merevisi Undang-undang Migas dan Energi agar sesuai dengan kepentingan rakyat. Selain itu juga membenahi transportasi publik dan massal serta menaikkan upah minimum buruh dan mengawasi pengguna BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran.
Selanjutnya: 'Salam Rp 2 Ribu'...
Advertisement
'Salam Rp 2 Ribu'
2. 'Salam Rp 2 Ribu'
Naiknya harga BBM juga mendapatkan protes dari warga Aceh. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum BEM se-Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) memainkan aksi treatikal.
Ada peran banteng betina dalam aksi yang digelar di depan gedung DPR Aceh, Rabu (19/11/2014). Selain itu, para mahasiswa juga mengangkat tangan mereka untuk menirukan 'salam Rp 2 ribu'. Ini merupakan pelesetan untuk salam 2 jari yang dipopulerkan Jokowi saat Pilpres 2014 lalu.
"Salam Rp 2 ribu kawan-kawan, kita yang menaikkan Jokowi, kita pula yang akan menurunkannya karena sudah menghianati rakyat Indonesia," teriak koordinator aksi M Zia Urrahman.
Demonstrasi ini sempat diwarnai aksi dorong-dorongan dan cek-cok mulut dengan pihak keamanan. Ini terjadi saat mahasiswa mendesak masuk ke dalam gedung DPR Aceh.
"Kami mengecam kenaikan harga BBM sebab tidak pro-rakyat dan melanggar amanah konstitusi Indonesia tentang pengelolaan sumber daya alam," ucap dia.
Selanjutnya: Buruh Jatim...
Buruh Jatim
3. Buruh Jatim
Warga di pelosok Jawa Timur pun bergerak menolak kenaikan harga BBM. Ribuan buruh dari beragam aliansi yang berasal dari kawasan ring satu, yaitu Kota Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Mojokerto, memadati gedung Negara Grahadi, di Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Jawa Timur.
Mereka datang dengan berkonvoi motor, bus, dan truk, Rabu (19/11/2014). Dalam orasinya, mereka menolak upah murah dan mendesak Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo untuk segera merevisi upah pasca-kenaikan harga BBM.
"Dengan naiknya tarif BBM, kami minta Gubernur Jatim segera mengesahkan UMK sebesar Rp 3 juta. UMK Rp 3 juta harga mati," kata koordinator aksi dari Mojokerto, Sumitro.
Pasca-naiknya harga BBM, seluruh armada angkutan umum bus di Terminal Purabaya, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dikabaran mogok massal. Namun aksi mogok urung terjadi.
Pantauan Liputan6.com, armada-armada, baik yang melayani jurusan antar kota dalam provinsi maupun antar kota antar provinsi (AKAP), terlihat masih melayani calon penumpang.
"Seandainya itu benar-benar terjadi, kan kasihan para calon penumpang yang mau berangkat," kata Kepala UPTD Terminal Purabaya, May Ronald, Rabu (19/11/2014).
Sementara itu sejak Selasa 18 November 2014 kemarin , nyaris seluruh armada bus di Terminal Purabaya telah menaikkan tarif tiketnya hingga harga batas atas yang telah ditetapkan oleh Dinas Perhubungan dan Organda Jawa timur.
Tarif kenaikan harga tertinggi terjadi pada armada bus yang melayani jurusan Surabaya-Jakarta, yang mengalami kenaikan harga sebesar Rp 45.000. Tarif awal yang hanya Rp 280.000 kini naik menjadi Rp 325.000.
Selanjutnya: Hukum Mati Koruptor...
Advertisement
Hukum Mati Koruptor
4. Hukum Mati Koruptor
Geram dengan kebijakan Jokowi-JK yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, aktivis Reformasi 98 mengirim surat terbuka kepada Jokowi-JK. Mereka mempertanyakan keputusan tersebut.
"Yang urgent adalah review dulu tata kelola migas kita, sudah benar belum pengelolaannya. Blok-blok migas kita yang ada siapa pengelolanya, kilang-kilang minyak kita sudah cukup atau belum. Mafia migas itu ada atau nggak, kalau ada tangkap dong," tulis perwakilan Aktivis Reformasi 98 dari kampus UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Ridwan Darmawan di Serang, Banten, Rabu (19/11/2014).
"Jokowi harus ekstra hati-hati. Jika tidak, maka akan jadi bumerang bagi pemerintahannya yang baru seumur jagung," ucap dia.
Dalam suratnya, Aktivis Reformasi 98 mengatakan, rakyat kecillah yang akan menjadi korban dari naiknya harga BBM. Pemerintah, kata mereka, harus berani mengambil langkah efisiensi biaya, waktu dan SDM.
"Bahkan perlu juga mengambil keputusan seperti hukum mati dan sita harta koruptur, potong anggaran gaji pejabat, termasuk DPR, naikkan pajak kendaraan pribadi hingga 100% dan sebagainya," tulis Aktivis Reformasi 98.
Selanjutnya: Truk Satpol PP Angkut Anak Sekolah...
Truk Satpol PP Angkut Anak Sekolah
5. Truk Satpol PP Angkut Anak Sekolah
Aksi mogok massal angkutan umum sebagai protes atas naiknya harga BBM terjadi di Banyumas, Jawa Tengah. Akibatnya, ribuan calon penumpang pun terlantar kebingungan.
Terminal Bulupitu, Purwokerto, Banyumas, pun nampak lengang. Padahal biasanya terminal bus terbesar di wilayah Banyumas itu selalu ramai.
Situasi sulit dirasakan Rosmiyati (48), warga Kebasen, Banyumas. Dia yang harus kontrol rutin ke poli penyakit dalam RS Margono Soekardjo Purwokerto itu, mengaku kesulitan dengan tidak adanya angkutan umum.
Agus, pelajar SMPN 1 Purwokerto yang setiap hari menggunakan angkutan perkotaan juga bingung berangkat ke sekolah dari kediamannya di daerah Beji.
Ketua Organda Banyumas, Sugianto mengatakan, aksi mogok ini diikuti oleh seluruh kendaraan umum di Banyumas yang terdiri dari 605 angkutan pedesaan, 340 angkutan kota, armada taksi 120, bus antarkota dalam provinsi sebanyak 600 armada, dan bus antarkota antarprovinsi 187 armada.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Banyumas, Santoso Edi Prabowo, mengatakan sejak kemarin pagi ratusan armada berupa bus sekolah milik Pemkab sudah dikerahkan untuk mengatasi kelangkaan angkutan umum.
Tidak cuma bus sekolah, sejumlah truk milik Satpol PP, kendaraan operasional kepolisian dan kodim 0701 hingga ambulans pun ikut dioperasikan untuk mengangkut anak sekolah. Yakni 10 armada milik Kodim 0701 Banyumas, 2 unit truk Satpol PP, dan 2 truk Dalmas.
Sementara itu, sejak 18 November 2014, harga BBM naik sebesar Rp 2.000. Harga BBM bersubsidi jenis premium naik dari harga Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Sedangkan BBM jenis solar naik dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500. (Ndy/Yus)
Advertisement