Liputan6.com, Jakarta Musim penghujan kembali datang. dan sejumlah kawasan di Jakarta mulai terendam banjir. Ada 634 RW yang terendam hingga kini. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai masih banyak daerah yang tak siap menghadapi banjir karena koordinasi yang buruk antara dinas di Pemprov DKI dengan pemerintah pusat.
"Jadi selama ini nggak pernah koneksi. Harusnya pemerintah kalau udah tahu di mana titik yang rawan, lapor ke PU beresin kan. Ini masing-masing jalan sendiri. Kemarin dalam blusukan pun saya temukan tidak ada koordinasi sama sekali," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Karena itu, dia akan memanggil Dinas PU dan dinas-dinas terkait lainnya untuk menyatukan koordinasi terkait penanganan banjir. Terutama masalah pompa air di waduk-waduk yang selama ini jarang beroperasi dengan berbagai alasan sehingga air tak dapat dialihkan.
"Jadi protap kita nanti, Senin akan rapat pimpinan. Saya kumpulkan, saya mau cocokkan antara laporan RW, lurah dengan pengurus pompa, dengan Dinas PU," kata Ahok.
Ia bersyukur dengan pemerintahan yang baru saat ini, dia merasakan komunikasi yang mudah dan lancar. Seperti saat Ahok berkoordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimulyono tentang penanggulangan banjir. Menurut dia Pemprov DKI saat ini diberi kemudahan birokrasi.
"Jadi nggak bisa lagi berbicara nunggu PU pusat. Menteri PU juga udah kasih tahu kita, yang mana kita bisa masuk. Sekarang enak nih. Kita udah tahu apa yang mesti dikerjakan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga udah tau. Mulai tahun ini kita mulai seru kok," ucap Ahok. (Ado/Sss)
Atasi Banjir, Ahok Perkuat Koordinasi Dinas dengan Pusat
Ahok menilai masih banyak daerah yang tak siap menghadapi banjir karena koordinasi yang buruk antara dinas dengan pemerintah pusat.
Advertisement