Liputan6.com, Sragen - Insiden pemukulan oleh guru terhadap 4 siswa yang terjadi 4 hari lalu menyebabkan 3 di antaranya mengalami trauma dan enggan untuk masuk sekolah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (21/11/2014), salah satunya Feriana Saputra. Warga Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Jawa Tengah ini mengaku masih takut akibat dipukul gurunya dengan menggunakan sepatu.
Selain Feriana, ada 2 siswa lainnya yang hingga kini belum masuk sekolah akibat masih trauma dengan kejadian tersebut. Di antaranya Riyan Nofaris Prasetya dan Dwiki Purnomo. Sementara korban lainnya, yakni Muhamad Andrianto kini sudah mulai masuk sekolah. Â
Peristiwa pemukulan oleh guru pada muridnya dengan menggunakan sepatu hingga mengalami luka-luka itu terjadi pada 17 November lalu. Saat itu seluruh siswa di SMK 1 Sambirejo, Jawa Tengah sedang melakukan upacara bendera.
Karena sulit diatur, seorang guru bahasa daerah yang bernama Anik Sundari menjadi emosi dan memukul 4 siswa dengan menggunakan sepatu.
Akibat kejadian itu 2 siswa yakni Feriyana Saputra dan Muhamad Andriyanto menderita luka dibagian kepala, sementara 2 siswa lainya yakni Dwiki dan Riyan Nofaris Prasetya mengalami luka ringan. Â
Kasus pemukulan yang dilakukan oleh Anik Sundari yang merupakan guru Bahasa Daerah dan merangkap sebagai Kepala Sekolah di Bidang Kesiswaan tersebut kini masih dalam penangan Polres Sragen, Jawa Tengah. (Mar/Riz)
Trauma Dipukul Guru, Siswa SMK Sambirejo Takut Sekolah
Karena sulit diatur, seorang guru bahasa daerah yang bernama Anik Sundari menjadi emosi dan memukul 4 siswa dengan menggunakan sepatu.
Advertisement