Liputan6.com, Jakarta - Usai bentrok TNI-Polri di Kepulauan Riau, banyak kalangan yang menyarankan unsur pimpinan harus ikut bertanggung jawab atas kejadian itu. Bahkan Komisi I DPR meminta Pangdam dan Kapolda setempat dicopot.
Menyikapi hal itu, Panglima Kodam Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Agus Sutomo menyatakan setuju bila unsur pimpinan turut bertanggung jawab dan dicopot dari jabatan. Sekalipun, prajurit yang melakukan kesalahan.
"Setuju itu," ujar Agus usai olahraga bersama TNI-Polri di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (21/11/2014).
Menurut Agus, saat dia mengucapkan sumpah jabatan sebagai Pangdam Jaya, saat itulah seluruh permasalahan internal satuan menjadi tanggung jawabnya. Sebagai seorang pemimpin, juga harus siap mengambil risiko.
"Karena komandan saat laporan serah terima. Misalnya saya lapor Agus Sutomo Mayor Jenderal TNI berdasarkan surat perintah Kasad telah menerima tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai Pangdam Jaya. Berarti sejak saat itu yang menjadi masalah internal di wilayah Kodam Jaya maka Pangdam Jaya harus terdepan dalam mengambil risiko," tegas Dia.
Mantan Danjen Kopassus itu menurturkan, sejak kecil dirinya didik untuk berani mengambil tanggung jawab. Saat sanksi dijatuhkan lebih baik mengambil sanksi itu sendiri tidak dibagikan kepada yang lain.
"Prinsip saya sejak kecil diajari orangtua kalau ada tanggung jawab saya yang menimbulkan sanksi maka sanksi itu saya ambil sendiri kalau dapat rejeki akan saya bagi bagi. Bukan dibalik rejeki diambil sendiri sanksi dibagi-bagi," tutup Agus. (Mut)
Pangdam Jaya Setuju Pimpinan Dicopot Bila Prajurit Bermasalah
Usai bentrok TNI-Polri di Kepulauan Riau, banyak kalangan yang menyarankan unsur pimpinan harus ikut bertanggung jawab atas kejadian itu.
Advertisement