Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengakui banyak jajaran Pemprov DKI yang kerap melakukan penyelewengan anggaran. Namun, selama itu masih skala kecil, Basuki alias Ahok berniat mengampuninya.
Maka, bila ada oknum Jaksa yang diketahui memeras PNS bermasalah dengan memanfaatkan 'kesalahannya', Ahok menyatakan akan melakukan protes lebih dulu.
"Saya katakan saya akan pimpin demo kalau ada oknum jaksa yang berani mengancam camat dan lurah karena dosa lama atau diperas LSM," tegas Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat (21/11/2014).
Sebab, ia menuding selama ini ada oknum-oknum kejaksaan yang mencoba 'memeras' PNS untuk mengamankan posisi mereka. Karena itu, dirinya berharap Jaksa Agung pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni HM Prasetyo mampu memperbaiki manajemen dalam kejaksaan sehingga praktik itu tak terjadi lagi.
"Saya nggak begitu kenal Jaksa Agung ini. Tapi saya kira nggak mungkin Pak Presiden memutuskan sesuatu tanpa dipertimbangkan. Saya kenal Pak Jokowi dengan baik, nggak mungkin dia memutuskan sesuatu tanpa alasan," kata Ahok.
Beberapa lurah atau mantan lurah di Jakarta harus berurusan dengan jaksa. Misalnya, mantan Lurah Ceger Fanda Fadly Lubis dan bendaharanya, Zaitul Akmam. Fanda dan Zaitul ditangkap aparat Kejaksaan Negeri Jakarta Timur pada 11 Oktober 2013.
Keduanya diduga menyelewengkan APBD kelurahan. Setidaknya ada tujuh anggaran kegiatan yang diselewengkan. Total kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 450 juta. (Ndy/Yus)
Ahok: Kalau Ada Jaksa Peras Lurah atau Camat, Saya Pimpin Demo
Ahok berharap Jaksa Agung HM Prasetyo mampu memperbaiki manajemen kejaksaan,
Advertisement