Sukses

Pangdam Jaya: Daripada TNI-Polri Melotot, Lebih Baik Salaman

Pangdam Jaya meminta masyarakat ikut menjaga agar bentrokan TNI-Polri seperti di Batam tak terulang lagi.

Liputan6.com, Jakarta - Panglima Kodam Jaya (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Agus Sutomo meminta semua prajurit TNI dan Polri untuk mementingkan sikap kebersamaan. Hal ini kata Agus, untuk mencegah terulangnya bentrokan TNI-Polri seperti yang terjadi dua kali di Batam, Kepulauan Riau.   

"Sehingga nanti kalau lihat orang rambut cepak jangan pelotot-pelototan kayak orang dari planet lain aja. Padahal kan saudara sendiri. Yang bener salaman, yang punya rezeki lebih ya traktir, tuker nomor HP siapa tahu ke depan bermanfaat," kata Agus usai senam bersama TNI-Polri di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (21/11/2014).

Masih kata Agus, konsep kebersamaan bisa dilakukan dengan menggelar berbagai kegiatan bersama antara TNI dan Polri, sehingga silaturahmi kedua institusi semakin terjalin erat.

"Jadi tidak ada lagi TNI-Polri yang melotot, marah, mukul. Yang ada senyum sapa dan salaman. Lebih baik salaman, rangkulan. Kalau ada rejeki lebih, nongkrong di kafe, di warung, yang punya duit bayarin. Daripada pelototan, tonjokan, giginya lepas 2," tegas Agus.

Agus meminta agar semua prajurit TNI-Polri belajar dari kasus Batam. Sehingga bentrokan serupa tidak terjadi di wilayah lain di Indonesia.

Mantan Danjen Kopassus ini juga meminta peran serta masyarakat untuk menjaga kerukunan antara TNI-Polri. Sebab bagaimanapun juga TNI-Polri milik masyarakat.

"TNI-Polri aset negara dan milik rakyat. Seluruhnya harus bertanggung jawab merawat, memelihara dan menjaga kerukunan."

Bentrokan TNI-Polri kembali terjadi di Batam, Kepulauan Riau, pada Rabu 19 November lalu. 1 Tentara meninggal. Bentrokan ini yang kedua setelah bentrokan pertama pada September tahun ini. Pada bentrokan September lalu, 4 prajurit TNI terkena luka tembak. (Sun/Sss)