Liputan6.com, Jakarta Jembatan di Dusun Sebrang, Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah ambrol setelah diterjang banjir. Akibatnya 300 warga dusun itu terancam terisolir.
Banjir di Sungai Bangkong terjadi menyusul hujan deras yang turun terus menerus sejak beberapa hari terakhir di wilayah Kabupaten Banyumas.
Salah satu warga setempat, Sarmanto (45) mengatakan aktivitas warga sangat terganggu setelah jembatan itu tak bisa dilalui. Padahal jembatan tersebut adalah akses satu-satunya warga menuju pusat kota untuk berdagang.
"Tak ada jalan lain, ya cuma lewat sini. Motor tidak bisa melintas dan anak sekolah juga nggak bisa sekolah. Jembatan ini sangat penting bagi warga," kata Sarmanto di lokasi, Jumat (21/11/2014).
Ketua Badan Penanggulangan Bencana (BPD) Desa Kracak, Taristo (66) mensinyalir ambruknya jembatan tersebut akibat aliran Kali Bangkong yang deras. Ditambah, pondasi jembatan yang sudah mulai rusak.
"Sebelumnya, pondasi jembatan sudah longsor," ujar Taristo.
Jembatan yang melintas di atas kali bangkong itu menghubungkan Dusun Sebrang dengan Dusun Sawangan Desa Kracak. Jembatan yang sudah berusia 12 tahun itu sebelumnya terbuat dari bambu. Namun dengan swadaya warga, jembatan itu diaspal.
Taristo mengatakan, sebelum ambrol, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas sudah melakukan survei untuk membuat bronjong di sekitar jembatan. Warga berharap, jembatan itu bisa dibuat permanen lantaran menjadi satu-satunya sarana warga untuk beraktivitas dan berinteraksi dengan wilayah lain. (Ali)
Jembatan Ambrol Diterjang Banjir, Warga Banyumas Bakal Terisolir
Akibat jembatan ambrol tersebut, anak-anak tidak dapat bersekolah.
Advertisement