Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional yang sekaligus bertepatan dengan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Biasanya, pada hari tersebut sekolah-sekolah hanya melakukan upacara untuk memperingatinya.
Namun menurut Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah, Anies Baswedan, peringatan Hari Guru tahun ini harus dilakukan secara berbeda. Pada hari itu guru harus dimuliakan seperti orangtua yang ikhlas mendidik anak-anaknya.
"Saya ingin gerakan memuliakan guru lagi, guru sebagai pekerjaan mulia di Indonesia. Hari Guru datangi gurumu, cium tangannya dan tanya kabarnya. Banyak yang belum berubah kondisinya sementara kita (murid) sudah berubah luar biasa," ujar Anies Baswedan pada acara Deklarasi Indonesia Wow di Kantor Radio Republik Indonesia (RRI), Jakarta, Sabtu (22/11/2014).
Rektor Universitas Paramadina ini juga mengaku tidak sepakat dengan istilah yang selama ini menyebut bahwa guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa.
"Kita semua tahu bahwa kita semua yang ada di sini membawa jasa guru. Saya tidak setuju guru pahlawan tanpa tanda jasa, karena setiap diri kita ini membawa tanda itu. Kita semua yang ada di sini membawa jasa guru," ucap dia.
Dengan jabatannya sebagai salah satu menteri di kabinet Jokowi-JK, Anies pun menyatakan bahwa tugasnya saat ini adalah menyejahterakan profesi guru. "Tunjangan guru itu tugasnya pemerintah," pungkas Anies. (Ndy/Ans)
Menteri Anies: Hari Guru, Datangi Gurumu dan Cium Tangannya
Pemerintah telah menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional yang sekaligus bertepatan dengan HUT PGRI.
Advertisement