Liputan6.com, Solo - Aktivitas penyeberangan dengan klotok di Solo, Jawa Tengah, kembali beroperasi setelah sebelumnya berhenti, menyusul kenaikan harga BBM. Perahu tradisional atau klotok seperti berfungsi layaknya ferry penyeberangan
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (23/11/2014), para pemilik klotok sempat menolak mengangkut penumpang sebelum tarif dinaikkan.
Aktivitas kembali normal setelah pemilik klotok dan pengelola pelabuhan sepakat menaikkan tarif Rp 2.000 untuk orang dan kendaraan.
Klotok layaknya ferry yang menghubungkan Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.
Klotok tersebut menjadi andalan pengendara roda dua, karena memakan waktu 30 menit untuk menyeberang dibanding menggunakan kapal ferry pemerintah yang membutuhkan 2 jam.
Sementara di Karanganyar, Jawa Tengah, puluhan sopir dan kernet bus antarkota dan provinsi juga mulai menghentikan aksi mogok mereka.
Bus jurusan Tawangmangu dan Matesih, Solo kembali beroperasi setelah ada kesepakatan keseragaman tarif. Tarif sementara pascakenaikan BBM disepakati naik Rp1.000 untuk penumpang umum hingga menjadi Rp3.000. Sedangkan untuk pelajar dan karyawan pabrik naik Rp500.
Pengemudi Bus di Solo Akhiri Aksi Mogok
Bus jurusan Tawangmangu dan Matesih, Solo kembali beroperasi setelah ada kesepakatan keseragaman tarif.
Advertisement