Liputan6.com, Tangerang - Sri Wahyuni tewas di tangan teman dekatnya, yakni Jean Alter Huliselan atau JAH. Kematian ibu 2 anak ini baru terungkap ketika petugas Bandara Soekarno-Hatta, Tanegrang, Banten, mencium bau tak sedap dari dalam sebuah mobil Honda Freed bernomor polisi B 136 SRI. Di dalam mobil itu, tubuh Sri terbujur kaku dan membengkak setelah 5 hari berada di dalamnya.
Namun, ada kisah tersendiri dari mobil Honda Freed milik Sri di mata Yan Siregar, suami dari Sri. Yan menuturkan mobil tersebut merupakan hadiah ulang tahun saat Sri masih hidup 4 tahun lalu.
"Mobil itu saya belikan saat ibu (Sri Wahyuni) ulang tahun empat tahun lalu," kata Yan di Polres Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (23/11/2014).
Tak hanya itu, angka 136 dan huruf SRI di pelat nomor mobil tersebut juga memiliki makna tersendiri. Dituturkan Yan, angka 136 merupakan tanggal lahir mendiang istrinya.
"Ibu (Sri Wahyuni) lahir tanggal 13 Juni 1972. Sedangkan SRI di huruf belakang pelat nomor itu nama ibu," kenang Yan.
Sebelumnya, jasad Sri, 42 tahun, ditemukan sudah dalam keadaan membusuk di mobilnya, Rabu 19 November 2014. Jasad ini ditemukan setelah sebelumnya orang-orang di terminal bandara mencium bau tak sedap.
Awalnya polisi sempat menduga jasad tersebut merupakan tubuh remaja perempuan 15 tahun bernama Anggia. Tapi setelah diselidiki jasad yang sudah mulai terurai itu ternyata tubuh Sri Wahyuni, ibunda Anggia.
Suami korban, Yan Siregar, mengenali jasad Sri dari bekas operasi usus buntu dan operasi pengangkatan indung telur yang pernah dijalani korban semasa hidupnya.
Dari rekaman kamera CCTV bandara, sebelum tewas Sri Wahyuni terlihat masuk ke bandara bersama JAH. Wajah JAH juga terekam kamera CCTV di rumah Sri, pada hari terakhir Sri meninggalkan rumahnya. Yan mengaku kehilangan kontak dengan istrinya sejak Jumat 14 November 2014, setelah Sri Wahyuni minta izin ingin pergi bersama temannya.
Honda Freed Sri Wahyuni, Kado Ultah dari Sang Suami
Hal ini dituturkan Yan Siregar, suami Sri Wahyun, di Polres Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Advertisement