Liputan6.com, Banyumas - Purwati, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Kedungwuluh Kidul, Kecamatan Patikraja, Banyumas, Jawa Tengah yang menderita sakit dan telantar di Selangor, Malaysia, pulang ke rumahnya. Momen ini telah dinantikan keluarganya selama 21 tahun, terutama sang anak Tri Subekti.
Kedatangan Purwati disambut isak tangis sanak saudaranya. Meski karena sakit mata sehingga mengurangi penglihatannya, Purwati masih dapat mengenali suara orang-orang terdekatnya. "Pokoknya tidak boleh pergi lagi," tutur Tri Subekti, anak bungsu Purwati di Desa Kedungwuluh Kidul, Banyumas, Minggu (23/11/2014).
Tri ditinggal oleh Purwati saat masih kelas 4 sekolah dasar. Ketika duduk di bangku sekolah menengah kejuruan (SMK) ia pernah bertemu dengan ibunya, tapi hanya 2 hari.
Purwati senang bisa kembali ke rumah dan lingkungan keluarganya. Sudah bertahun-tahun dirinya terlunta-lunta di Negeri Jiran. Sebab, ia kehabisan uang serta matanya yang sudah rabun.
Ia menceritakan, dirinya pernah telantar di kapal hingga bekerja di restoran. "Saya bekerja di restoran daerah Selangor, tapi cuma bentar karena saya sakit, jadi tidak boleh kerja lagi. Setelah itu saya benar-benar kehabisan uang, buat telepon tidak bisa, mau nulis surat pun mata sudah rabun."
Beruntung Purwati bisa tertolong dengan bantuan My WNI Peduli yang berada di Malaysia.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnaketrans) Kabupaten Banyumas, Nooryono mengatakan, selama ini pihaknya memang sudah mencari Purwati. Sebab ada laporan bahwa Purwati tidak pernah berhubungan dengan keluarga.
"Kami memiliki kendala dengan namanya, Rosmiyati, padahal nama sebenarnya adalah Purwati. Ternyata Purwati juga berangkat secara ilegal, namun di sini kami tetap mengurusnya," kata dia.
Purwati ditemukan di Pelabuhan Port Klang Selangor Malaysia pada pertengahan Oktober lalu. Saat itu TKI ini dalam keadaan linglung dan sakit.
Isak Tangis Sambut Kepulangan Purwati, TKI Telantar di Malaysia
Purwati senang bisa kembali ke rumah dan lingkungan keluarganya. Sudah bertahun-tahun TKI yang rabun itu terlunta-lunta di Negeri Jiran.
Advertisement