Liputan6.com, Jakarta - Masalah kesejahteraan guru menjadi salah satu persoalan klasik yang terus muncul. Hal ini menjadi sorotan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah Anies Baswedan.
Menurut Anies, tidak sepatutnya guru miskin. Maka itu pemerintah akan menangani masalah ini dengan serius.
"Ini harus dibereskan. Masa (gaji)Â guru di bawah (upah minimum regional) UMR? Nggak benar ini," sebut Anies di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (24/11/2014).
"Nggak patut kalau guru statusnya miskin. Kita harus membuat guru jangan miskin," sambung pria yang sempat ikut serta dalam konvensi capres Partai Demokrat ini.
Anies menyatakan, langkah konkret yang akan diambil adalah dengan menemui Kementerian Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Pertemuan ini demi memperjelas status pengajar honorer yang kebanyakan tak mendapatkan penghasilan yang sesuai.
Anak Guru
Selain itu, Anies menyoroti pula beberapa anak para guru yang tidak bisa melanjutkan pendidikan karena masalah biaya. Ia pun heran kenapa masih ada fenomena seperti ini.
"Bagaimana bisa guru yang mendidik anak, tapi anaknya tak bisa bersekolah cukup sudah. Anak-anak guru kalau mereka berprestasi kalau kuliah harusnya Rp 0, ya Rp 0. Bukan beasiswa tapi nggak usah bayar," tegas dia.
Pernyataan Anies soal kesejahteraan guru ini disampaikan, menyambut Hari Guru ke-69 yang akan jatuh pada 25 November 2014. Pada hari guru kali ini, Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah mengambil tema mewujudkan revolusi mental, melalui penguatan peran strategis guru.
Tema tersebut dipilih karena pendidikan adalah kunci utama dari peningkatan kualitas manusia Indonesia. Anies sangat meyakini, peningkatan kualitas ini merupakan faktor penting demi menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
Pada 2014, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah mencatat, ada 3,1 juta guru di Indonesia. Mereka mengajar 53 juta peserta didik di Tanah Air. (Rmn/Ans)
Menteri Anies: Tidak Patut Guru Statusnya Miskin
Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah Anies Baswedan mengaku heran masih ada anak guru tak mampu melanjutkan sekolah.
Advertisement