Liputan6.com, Lamongan - Kemiskinan membuat puluhan warga Desa Plaosan, Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur menjadi korban pengganda uang atau rentenir.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (24/11/2014), mereka terpaksa menggadaikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) senilai Rp 125 ribu dan harus ditebus dengan jumlah berkali lipat. Akibatnya mereka kemungkinan besar tidak bisa mencairkan dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Sementara di Bandung, Jawa Barat, seorang nenek yang sudah mengantre berjam-jam di Kantor Pos Padalarang harus pulang dengan tangan hampa.
Harapan nenek Sopiah dapat membawa pulang dana kompensasi BBM sebesar Rp 400 ribu gagal karena ia tidak membawa kartu KPS yang menjadi syarat pencairan.
Pasca-kenaikan harga BBM bersubsidi, dana kompensasi pun mulai dicairkan sebesar Rp 400 ribu untuk 2 bulan. (Mar/Ans)