Liputan6.com, Jakarta - Kericuhan kembali terjadi di Kantor DPP Golkar di Kawasan Slipi, Jakarta Barat terkait pemilihan ketua umum (ketum) baru. Jusuf Kalla atau JK selaku mantan Ketua Umum Golkar siap membantu menyelesaikan masalah tersebut.
"‎Saya yakin mereka bisa menyelesaikan dulu. Kalau memang terus begini ya saya akan bicara dengan para senior," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (21/11/2014).
JK mengimbau kepada para kader Golkar untuk menghargai segala perbedaan. Jika ada masalah, dia menyarankan agar anggota partai beringin menyelesaikannya secara damai.
Wakil Presiden tersebut menambahkan, perbedaan dalam sebuah proses politik itu merupakan hal yang lumrahh. Namun, perbedaan tersebut jangan sampai menimbulkan korban.
Rapat pleno DPP Partai Golkar yang berlangsung Senin 24 November kemarin petang berakhir memanas. Hal ini dipicu sikap Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang memaksakan rapat pleno untuk menerima hasil Rapimnas Yogya, dengan membentuk steering committee dan panitia munas tanpa mendengarkan keingingan para calon ketua umum yang akan maju.
Mantan Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Yorrys Raweyai menegaskan kehadirannya dalam rapat pleno Golkar bukan lantaran ingin membuat kericuhan. Dia menyatakan kehadirannya dalam rapat pleno adalah untuk menenangkan massa AMPG.
"Saya hadir makanya bisa reda. Kalau saya tidak hadir, bisa kacau. Kan saya suruh keluar semua (AMPG)," ujar Yorrys.
Munas IX Partai Golkar akan dilangsungkan di Bandung pada 30 November 2014. Sejauh ini, ada sejumlah calon yang siap maju pada pemilihan ketum, yakni Priyo Budi Santoso, Airlangga Hartato, Agung Laksono, dan Aburizal Bakrie.
JK Siap Jembatani Konflik Pemilihan Ketum Golkar
JK mengimbau kepada para kader Golkar untuk menghargai segala perbedaan dan tidak membuat kericuhan.
Advertisement