Sukses

Fadli Zon: Dukungan untuk Ical Jadi Ketum Golkar Kuat

Waketum Gerindra Fadli Zon -- selaku bagian Koalisi Merah Putih seperti Golkar -- menilai posisi Ical kuat untuk maju lagi sebagai ketum

Liputan6.com, Jakarta - Ricuhnya rapat pleno Golkar untuk membahas pelaksanaan Musyawarah Nasional IX memancing Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno untuk mengkaji ulang pemberian izin pelaksanaan Munas Golkar yang rencananya akan diadakan di Bali pada 30 November 2014 dan meminta untuk menunda pelaksanaan Munas.

Selain itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Agung Laksono membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar. Hal tersebut dipandang sebagai penggerusan kekuasaan Aburizal Bakrie alias Ical sebagai Ketua Umum.

Meski demikian, Waketum Gerindra Fadli Zon -- selaku bagian Koalisi Merah Putih seperti Golkar -- menilai posisi Ical kuat untuk maju lagi sebagai ketum Golkar.

"Ical itu kuat. Dari 34 provinsi, semuanya masih mendukung, justru yang dilihat atraksi premanisme itu ada pihak lain yang interaksi," ujar Fadli di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Menurut Wakil Ketua DPR itu, apa yang dilakukan menteri Tedjo merupakan intervensi dan merupakan sebuah misi politik. "Ini intervensi, ini jelas (sedang) jalankan misi politik suatu kepentingan terhadap partai Golkar, itu yang kami sayangkan. PPP terjadi, sekarang Golkar," jelasnya.

Saat ditanya apakah Prabowo Subianto, Ketum Gerindra tersebut membantu Munas Golkar, Fadli Zon membantahnya. "Tidak ada, tapi sesama koalisi kami, kalau ada usaha-usaha untuk pemecah-belahan, kami prihatin. Tapi (Gerindra dan KMP) nggak mau masuk ranah internal," tandas Fadli.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie telah menetapkan Munas IX digelar di Bali mulai 30 November 2014. Keputusan itu diambil berdasarkan keputusan Rapimnas VII Partai Golkar yang digelar di Yogyakarta.

Sebelumnya, puluhan massa dari 2 kubu bentrok di dalam Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat. Kubu yang bertikai adalah massa yang dibawa mantan Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Yoris Raweyai, dengan massa yang mengaku AMPG sesungguhnya di bawah pimpinan Ahmad Dolly Kurnia

Suasana di DPP Partai Golkar masih dijaga aparat kepolisian, baik berseragam lengkap maupun memakai pakaian sipil. Massa AMPG kubu Yoris masih bertahan di lokasi. (Riz)