Liputan6.com, Pontianak - Darwin, seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, meninggal dunia di Miri, Malaysia. Pria kelahiran tahun 1987 ini meregang nyawa setelah terjatuh dari rumah lantai 3 di Miri, Malaysia.
Sebelum meninggal, Darwin tak sadarkan diri atau koma di rumah sakit Miri, Malaysia. Hal itu diungkapkan ibu kandung Darwin, Aminah (60) ketika ditemui Liputan6.com, di rumahnya di Jalan Selat Sumba I, Gang Baru I, RT 002 RW 019, No.45, Kelurahan Siantan Tengah, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak.
"Anak saya 6 hari koma di rumah sakit di Miri, Malaysia. Kejadiannya pada 21 November 2014. Dia jatuh dari rumah lantai 3 di Miri, Malaysia," kata Aminah, Jumat (28/11/2014).
Pada Jumat 21 November 2014 malam, kisah Aminah, abang ipar Darwin diketahui bernama Ali Sudirman menghubunginya via telepon menceritakan bahwa Darwin koma setelah jatuh dari rumah lantai 3. Saat itu Ali langsung meminta uang Rp 10 juta kepadanya untuk dapat memulangkan sang anak.
Ia pun terpaksa meminjam sebesar Rp 10 juta kepada tetangganya demi kepulangan jenazah Darwin. "Saya pinjam uang Rp 10 juta, karena kalau nggak dikasih uang mayatnya nggak diantar ke Indonesia. Sampai suami saya bilang, biarlah dimakamkan di Malaysia. Tapi, saya tak mau, saya mau liat mayat anak saya. Saya minjam uang ke sana ke mari, ke tetangga ke keluarga," lirihnya.
Di Malaysia, lanjut Aminah, anaknya bekerja di di kafe sebagai pelayan. "Baru satu tahun dia kerja di Miri, Malaysia. Dia ada pulang lebaran kemarin (2014). Dia masuk tahun 2013 pas selepas lebaran," tutur dia.
Saat ini, kata Aminah, istri Darwin bernama Tiwi (18) tengah hamil 6 bulan. Aminah pun berharap jenazah anaknya segera pulang ke Pontianak. "Yang penting anak saya cepat sampai ke rumah," harapnya.
Aminah mengatakan, Darwin nekat bekerja di Malaysia, sebab di Pontianak tidak ada pekerjaan.
Matyuti (61), ayah kandung Darwin mengatakan, anaknya merantau ke luar negeri untuk mencari nafkah untuk keluarganya. "Cari lebih lah pendapatan di Malaysia. Karena abang iparnya sudah 5 tahun kerja di Malaysia. Tapi, saya tak tahu abang iparnya kerja apa di Malaysia. Anak saya meninggal pun, saya tidak tahu apa penyebabnya. Kabarnya dia jatuh dari rumah lantai 3."
Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Pontianak Kombes Polisi Aminudin menyatakan, info sementara dari staf KJRI Kuching bahwa memang ada WNI atas nama Darwin asal Pontianak yang meninggal di Miri, Malaysia. Saat ini pemulangan jenazah masih menunggu info dari keluarga di Miri, Malaysia.
Kasusnya, menurut polisi, adalah percobaan pencurian namun ketahuan pemilik rumah sehingga terjatuh dan luka parah akhirnya meninggal dunia.
Kisah TKI di Malaysia, Demi Ringgit Nyawa Melayang
Untuk membawa jenazah ke Indonesia diperlukan biaya Rp 10 juta. Keluarga pun utang pada tetangga dan keluarga.
Advertisement