Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah memaparkan faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pernyataan Trubus tersebut menyikapi temuan Lembaga Survei Poltracking Indonesia.
Trubus menuturkan, tingginya angka kepuasan publik tersebut dipengaruhi oleh catatan-catatan sukses Jokowi dalam menyelesaikan berbagai masalah. Salah satunya adalah pemulihan Covid-19 yang tergolong cepat dan akurat.
Advertisement
Baca Juga
“Menurut saya terkait penanganan pandemi Covid-19 pemerintah sangat sukses, termasuk program vaksinasi. Karena selama pandemi covid kita menerapkan pola sendiri, dengan PSBB, PPKM itu berhasil. Kita tidak melakukan lockdown seperti negara lain sampai berdarah-darah,” ujar Trubus kepada wartawan, Jumat (16/12/2022).
Faktor kedua menurut Trubus adalah Presiden Jokowi sukses mendorong pemerataan infrastruktur di seluruh Indonesia. Menurutnya, kerja Jokowi tersebut dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Jalan tol ada semua, pelabuhan, bandara. Termasuk kereta cepat. Publik percaya melihat hasilnya,” kata dia.
Tak hanya itu, publik juga melihat Jokowi sukses menekan laju inflasi. Menurutnya, di tengah gelombang berbagai isu global, Jokowi sukses mengendalikan inflasi.
“Ketiga saya melihat Pak Jokowi ini mampu menjaga inflasi. Harga-harga tersedia. Kita selama pandemi covid tidak ada orang mati karena kelaparan,” tutur Trubus.
Terakhir Trubus mengatakan Jokowi juga berhasil menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga wajar jika kepercayaan publik pada kepemimpinannya begitu besar.
“Pertumbuhan ekonomi kita juga bagus. Pada saat covid pertumbuhan kita 3,5, begitu selesai covid pertumbuhan ekonomi kita di 5,44 persen. Konsumsi domestiknya tinggi. Itu sebagian faktor yang membuat kepuasan publiknya tinggi pada pemerintah,” pungkasnya.
Mayoritas Publik di Jawa Puas dengan Kinerja Jokowi
Sebelumnya, mayoritas masyarakat di lima provinsi besar di Jawa menyatakan puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Lima provinsi tersebut meliputi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim).
Hal ini berdasarkan penelitian lembaga survei Poltracking Indonesia yang mengukur persepsi publik pada lima provinsi tersebut terkait peta elektoral politik, termasuk approval rating pemerintahan Jokowi.
Mayoritas responden yang disurvei oleh Poltracking mengaku cukup puas dan sangat puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda memaparkan bahwa dari lima provinsi tersebut, Jateng menjadi wilayah dengan tingkat kepuasan publik tertinggi kepada Jokowi. Angkanya di atas 80 persen.
“Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo paling tinggi di Jawa Tengah mencapai 84,9 persen,” ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (16/12/2022).
Tingginya kepuasan publik pada Pemerintahan Jokowi juga tampak pada survei di Jatim. Hampir 80 persen masyarakat Jawa Timur mengaku puas dengan kepemimpinan Jokowi.
“Jawa Timur menjadi posisi tertinggi kedua pada lima provinsi yang diteliti. Hasilnya 79,8 persen masyarakat Jatim puas dengan kinerja Jokowi,” kata Hanta.
DKI Jakarta menjadi wilayah dengan angka kepuasan publik tertinggi ketiga setelah Jateng dan Jatim. Hampir 75 persen masyarakat Ibu Kota menyatakan puas dengan kinerja mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
“74,6 persen masyarakat DKI Jakarta puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo,” terang Hanta.
Sementara mayoritas masyarakat di Jabar dan Banten juga terpantau puas dengan kinerja Jokowi. Masing-masing memiliki persentase kepuasan 68,6 persen dan 66,5 persen.
Sebagai informasi, survei Poltracking dilakukan serentak di lima provinsi Pulau Jawa pada periode 26 November-2 Desember 2022. Survei tersebut menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Sementara jumlah sampel yang diambil oleh Poltracking adalah 1.000 responden per masing-masing wilayah. Dengan Margin of Eror +/- 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Advertisement