Liputan6.com, Jakarta - Selain Boy Sadikin, nama mantan Walikota Blitar, Jawa Timur Djarot Saiful Hidayat juga disebut-sebut sebagai salah satu calon Wagub DKI Jakarta yang akan direkomendasikan PDIP kepada Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Menanggapi kabar tersebut, Djarot yang saat ini menjadi anggota DPR mengaku siap menjadi wagub bila diminta oleh partainya.
"‎Jangan bilang siap atau tidak siap, untuk republik ini saya siap, jangankan wagub, untuk Presiden saja saya siap. Sebagai warga bangsa ditugaskan apapun ya harus siap," ujar Djarot usai mengikuti diskusi 'Perspektif Indonesia' di Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/11/2014).
Djarot mengaku, mempunyai kemampuan yang cukup mumpuni sebagai wagub untuk Ahok. Ia pun menyebut beberapa prestasi yang pernah diraih saat menjabat sebagai Walikota Blitar selama 2 periode pada 2000-2005 dan 2005-2010.
"Tahun 2008 oleh majalah Tempo saya dianggap sebagai kepala daerah terbaik se-Indonesia, kemudian 10 tahun ketika di Blitar tidak ada satupun pegawai saya yang masuk penjara, dan di bawah kepemimpinan saya, indeks pembangunan manusia kota Blitar, jadi yang tertinggi di Jawa timur dan ke- 3 se Indonesia," papar Djarot.
Selanjutnya: Sering Tukar Pikiran...
Sering Tukar Pikiran
Sering Tukar Pikiran
Djarot Saiful mengatakan, Ahok bukan sosok yang asing baginya. Ia mengaku pertama kali mengenal Ahok saat pria berkacamata itu masih menjabat sebagai Bupati Belitung Timur dan dia masih menjabat sebagi Walikota Blitar.
Sebagai sesama kepala daerah, dia dan Ahok kerap berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai pemerintahan dan pekerjaannya masing-masing sebagai kepala daerah. ‎
"Kita lebih banyak diskusi secara informal soal birokrasi, visi ke depan, pengelolaan pemerintahan.‎ Kebanyakan, kalau komunikasi by phone saja, saya kenal dengan beliau," tutur Djarot.
Namun begitu, Djarot enggan berkomentar banyak terkait pernyataan Ahok yang beberapa kali merasa cocok dengannya dibandingkan Boy Sadikin. Dia menyerahkan keputusan tersebut kepada PDIP.
"Ya kalau di PDI Perjuangan itu jelas untuk melalui itu harus melakukan rapat pleno DPP partai, kalau dalam rapat pleno dipilih partai, setelah itu ditetapkan," ucap dia.
‎
Munculnya nama Djarot dalam bursa cawagub DKI Jakarta berawal dari ucapan Ahok ‎yang mengaku tertarik dengan sosok Djarot. Dia dinilai telah berpengalaman membangun daerah melalui jalur eksekutif. ‎
"Kalau boleh pilih sih, aku pilih Djarot atau Bambang DH (mantan wakil walikota Surabaya). Jadi pengalaman, pilih bekas kepala daerah," ucap Ahok kala itu.
"Walikota pengalaman ngurus kota. Djarot mantan Walikota Blitar, Bambang DH Wakil Walikota Surabaya, lebih pengalaman," imbuh suami Veronica Tan itu. Meskipun begitu, Ahok menyerahkan usulan nama wakil gubernur ini kepada PDIP dan Partai Gerindra sebagai partai pengusungnya dan Jokowi saat Pilgub DKI 2012. (Ndy/Mvi)
Advertisement