Sukses

Belasan Pohon Tumbang Diterjang Angin, Kebun Raya Bogor Ditutup

Angin Muson Barat sebelumnya melanda Bogor hingga mengakibatkan sampah dedaunan berserakan di sejumlah ruas jalan, serta pohon tumbang.

Liputan6.com, Bogor - Sebanyak 18 pohon di Kebun Raya Bogor (KRB) tumbang akibat angin Muson Barat yang menerpa wilayah Bogor pada hari Minggu kemarin. Banyak pohon yang tumbang tersebut. Kebun Raya Bogor ditutup sementara.

Kepala KRB Didik Widyatmoko mengatakan, angin kencang yang melanda Bogor dalam 2 hari terakhir telah menumbangkan 14 pohon koleksi berusia di atas 50 tahun dan 4 pohon non-koleksi.

"Pohon yang tumbang rata-rata berusia 50 tahun akibat diterpa angin. Indikasi awal tumbang karena akar pohon yang kurang kuat mencengkeram," ujar Didik. "Usia pohon sudah tua dan keropos di bagian akar ditambah kelembaban di Kota Bogor yang cukup tinggi," papar Didik.

Dia menjelaskan, Kebun Raya Bogor sementara ditutup untuk  umum hingga menunggu cuaca membaik. "Untuk kunjungan, biasanya setiap hari 1.000-1.500 pengunjung (reguler), sedangkan setiap akhir pekan mencapai 4.000 pengunjung," tambah Didik.

Angin Muson Barat yang melanda wilayah Kota Bogor dan sekitarnya ini juga telah mengakibatkan sampah dedaunan berserakan di sejumlah ruas jalan di Kota Bogor. Seperti di antaranya kawasan jalan-jalan utama Kota Bogor seperti di Jalan Pajajaran, Ir. Juanda, Jalan Kapten Tubagus Muslihat dan Jalan Siliwangi.

"Wah nggak beres-beres nih, dari jam 6 pagi saya sudah bersihkan, tapi sampah itu ada lagi, ada lagi terbawa angin kencang," ujar petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor, Eri (49).

Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi (BMKG) Dramaga Bogor Dedi Sucahyono mengatakan, angin masih di atas normal (-5 hingga 10 km/jam) hingga beberapa hari ke depan. "Yang perlu diwaspadai adalah angin kencang, rata-rata 20 km hingga 30 km per jam, dalam beberapa hari," kata Dedi.

Dedi menjelaskan, tiupan angin dengan kecepatan tersebut datang dari selatan menunju tenggara atau mengarah ke Cibinong, Depok hingga Jakarta dan sekitarnya. Hal tersebut juga sebagai penanda datangnya puncak musim hujan Desember hingga Januari 2014.

"Diharapkan masyarakat tetap waspada, terutama yang berada di luar rumah akan pohon tumbang dan papan reklame yang roboh," papar Dedi. (Yus)



Video Terkini