Sukses

Panglima Wacanakan Penyatuan Latihan Pendidikan Dasar TNI-Polri

Panglima TNI Jenderal Moeldoko tidak ada lagi bentrok antara TNI dan Polri apa pun alasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Bentrok antara TNI dan Polri kerap terjadi baik dalam skala kecil maupun besar. Terakhir, bentrok terjadi di Kepulauan Riau yang menewaskan prajurit TNI dari Yonif 134/Tuan Sakti.

Banyak yang menyakini latihan gabungan TNI-Polri harus kembali digalakan. Sebab, sejak tidak menggunakan nama ABRI, TNI-Polri jarang melakukan latihan bersama.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, dirinya sudah berkomunikasi dengan Kapolri Jenderal Sutarman untuk melaksanakan latihan ini. Paling tidak, latihan dilakukan dalam taraf pendidikan dasar.

"Pendidikan dasarnya. Saya sudah koordinasi dengan Pak Kapolri, kita berpikir strategis ke depan. Agar membangun sebuah emosi bersama antara TNI-Polri yang semakin kuat. Ini dimulai dari pendidikan dasar," kata Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (1/12/2014).

Pendidikan dasar yang diberikan memang berbasis militer. Tapi, Moeldoko mengingatkan, pendidikan bukan difokuskan pada kemiliteran, melainkan pembangunan karakter.

"Pendidikan dasar kemiliteran itu adalah membangun karakter yang kuat, kedua membangun disiplin, tanggung jawab, terus semangat juang yang kuat," jelas Moeldoko.

Dia berharap, tidak ada lagi bentrok antara TNI dan Polri apa pun alasannya. Dengan adanya latihan gabungan, komunikasi dan koordinasi akan terjalin dengan baik sehingga gesekan tidak perlu lagi terjadi.

"Harapan kita ada sebuah pemahaman yang semakin kuat, adanya koordinasi yang semakin baik di lapangan. Adanya komunikasi yang semakin intens," tutup Moeldoko.