Liputan6.com, Jakarta - Sistem parkir meter dinilai Pemerintah Provinsi Jakarta sangat menguntungkan. Meski sebelumnya diluncurkan guna mendisiplinkan warga Jakarta dan mengatasi parkir liar di jalan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menegaskan, sejak aturan itu diberlakukan, Pemprov DKI sudah memperoleh keuntungan luar biasa.
"Soal parkir meter, bagus ini, dulu di Jalan Sabang hanya 500 ribu, namun setelah pembagian 70 dan 30 dengan UPT, terus memberikan gaji dua kali UMP, satu kalinya untuk Rp 7 sampai 8 juta, satu malam bisa memperoleh Rp 20 juta," ujar Ahok di Balaikota, Senin 1 Desember 2014 malam.
Karena itu, Ahok menegaskan akan menerapkan parkir meter di sejumlah titik terutama yang dinilai sebagai kawasan elit.
"Kita masih mencari polanya dulu, tapi jelas mau kita sebarkan, misalnya di perumahan Kelapa Gading, Pasar Baru, Pluit, Pantai Indah Kapuk. Masa di Kelapa Gading hanya sejuta, tidak benar itu," jelas dia.
Menurut Ahok, dalam waktu dekat, parkir meter pun akan menggunakan sistem e-money untuk memudahkan pelayanan.
"Kita akan segera menerapkan e-money, pada sistem parkir meter. Rencananya tahun depan, tapi kalo yang di jalan Sabang bulan Desember ini. Bank-bank juga sudah ok. Kemarin belum ada karena belum ada kontraknya saja," pungkas Ahok.
Di kesempatan yang sama, Kepala UPT Perparkiran Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Sunardi Sinaga menegaskan rencananya memang pertengahan November untuk menggunakan sistem e-money. Untuk itu, perangkat tersebut dikirim ke pabrikan Swedia guna uji coba dan kontrol ulang. Dengan maksud agar tidak ada kesalahan atau kegagalan kerika penerapan di Jakarta.‬
‪"Istilahnya untuk memastikan perangkat ini ada masalah atau tidak," kata Sunardi.
‪Sunardi mengakui, kerjasama dengan perbankan sudah pada pemasuki tahap kesepakatan. Kerjasama tersebut akan berjalan selama lima tahun ke depan.
Setelah Jalan Sabang, pihaknya mengaku akan merambah ke lima titik di lima wilayah lainnya.‬
‪Sunardi juga menjelaskan, pada Desember ini terminal parkir elektronik telah siap menggunakan e-money. Sehingga untuk penerapan di lima titik lainnya pun langsung tanpa lagi menggunakan koin.‬
‪"Enam titik ini sifatnya pilot project, untuk segi managerial dan daya tahan alat," ucao Sunardi.‬