Sukses

Ungkap Perdagangan Manusia, Polri Amankan 53 WNI di Malaysia

Kasus ini berhasil diungkap dari informasi yang diberikan Kepolisian Malaysia. Puluhan WNI itu hendak dikirim ke negara konflik.

Liputan6.com, Jakarta - Polri kembali mengungkap kasus perdagangan manusia yang terjadi di Malaysia. Dijelaskan Atase Polri di Malaysia, Kombes Pol Aby Nur Setyanto, kasus ini terungkap setelah kepolisian Malaysia memberikan informasi bahwa mereka mencium ada penjualan manusia di kawasan Negeri Jiran.

Berangkat dari informasi ini, Atase Polri bersama Kepolisian Malaysia langsung melakukan operasi di sejumlah apartemen di Malaysia. Dari hasil operasi, Atase Polri berhasil menangkap 2 orang yang diduga pelaku perdagangan manusia.

"Ditangkap IM warga Yordania dan L WNI," kata Aby saat memberikan keterangan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/12/2014).

"Saya hubungi Kepolisian Malaysia untuk koordinasi. Didapat keterangan bahwa 11 November 2014 lalu akan dikirim 10 orang ke Timur Tengah," tambah Aby.

Dalam penggerebekan di salah satu apartemen di Malaysia, ditemukan 53 orang WNI yang sengaja ditampung oleh para tersangka sebelum diberangkatkan ke negara tujuan di Timur Tengah.

Menurut Aby, modus yang digunakan para tersangka yakni mengelabui korban dengan janji menjadikan mereka Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di beberapa negara di Timur Tengah.

"Ketika sudah terkumpul calon TKI, gunakan paspor pelancong atau wisata ke Malaysia. Lalu ditampung di sebuah apartemen. Kemudian diurus dokumen untuk ke Timur Tengah. Sampai di sana, umumnya mereka akan dikirim ke negara konflik seperti Suriah, Libanon dan Beirut," tutur Aby.

Dari 53 korban, 14 di antaranya sudah dipulangkan ke tanah air pada akhir November 2014. Hal itu, kata Aby, selain untuk mengembalikan korban ke kampung halamannya juga untuk penyidikan kasus perdagangan manusia di Mabes Polri.

"Saat ini 39 sisanya sudah kami pulangkan. Kami kembangkan dugaan tambahan tersangka. Korban umumnya tidak tahu mereka akan dikirim ke negara ketiga lagi," tutup Aby. (Sun/Mut)

Live dan Produksi VOD