Sukses

Dilempar Batu, Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa di Jalan Diponegoro

Aparat terpaksa membubarkan aksi karena mahasiswa menyerang polisi dengan kembang api dan batu.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi demonstrasi mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akhirnya dibubarkan paksa petugas kepolisian. Aparat terpaksa membubarkan aksi karena mahasiswa menyerang polisi dengan kembang api dan batu.

Aksi unjuk rasa yang sudah berlangsung sejak sore sempat mereka. Mahasiswa sempat mendengarkan permintaan polisi untuk mundur hingga ke gang kampus dan membuka jalan.

Mahasiswa lalu melanjutkan demonstrasi di depan gang. Aksi mahasiswa sempat berjalan aman. Sampai akhirnya mahasiswa meminta polisi untuk bubar dan membiarkan mereka berdemo.

Kesal permintaannya tidak didengarkan, mahasiswa mulai bertindak anarkis. Mereka memukul-mukul polisi dengan bambu. Aksi itu disambut massa lainnya dari belakang dengan lemparan batu.

Melihat hal itu, polisi tak bersenjata dan tak bertameng merangsek masuk ke kerumunan mahasiswa. Polisi berhasil menangkap beberapa orang mahasiswa yang dinilai sebagai provokator dan langsung dibawa ke truk kerangkeng.

Penangkapan itu membuat mahasiswa marah. Polisi lalu diserang dengan menggunakan kembang api dan batu. Tak lama kemudian, 2 unit water canon masuk ke gang kampus atau Jalan Kimia dan menembakkan meriam air ke arah mahasiswa.

Hal itu belum membuat mahasiswa menyerah. Mereka terus melempari petugas dengan batu dan botol minuman keras. Petugas kemudian mengerahkan ratusan pasukan pengendalian massa untuk memukul mundur mahasiswa. Petugas akhirnya menembakan gas air mata ke arah mahasiswa.

Beberapa menit kemudian, mahasiswa masuk ke dalam kampus. Polisi lalu membersihkan puing batu dan botol yang berserakan di jalan. Arus lalu lintas yang sebelumnya tertutup kini sudah dibuka kembali. (Riz/Ali)

Video Terkini