Liputan6.com, Jakarta - Seleksi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengerucut pada 2 nama. Keduanya, yakni Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Busyro Muqoddas dan pegawai negeri di Sekretariat Kabinet Roby Arya Brata.
Santer tersiar kabar, Roby merupakan titipan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Namun hal ini dibantah oleh Partai Demokrat.
"Itu sangat tidak benar. Karena rekruitmen KPK diisi orang yang berintegritas, kapasitas, dan kapabilitas yang cukup," kata Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (4/12/2014).
Didik mengatakan, Panitia Seleksi (pansel) Calon Pimpinan (capim) KPK bekerja secara independen. Sehingga tidak mungkin ada orang 'titipan' untuk menjadi pimpinan KPK.
"Pansel bekerja independen. Daftar, diseleksi mereka (capim). Jadi tidak benar kalau ada campur tangan SBY (sewaktu masih jadi presiden)," ucap Didik.
Pansel Capim KPK telah meloloskan 2 nama untuk mengikuti fit and proper test di Komisi III DPR. Mereka adalah Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Kabinet Roby Arya Brata dan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas.
DPR hanya akan memilih 1 nama di antara Busyro dan Roby untuk mengisi posisi lowong pada pimpinan KPK. Mengingat, Busyro akan habis masa tugasnya pada 10 Desember 2014 nanti sebagai pimpinan KPK. (Ndy/Sss)
Demokrat: Tidak Benar SBY Titip Roby Arya Brata Jadi Pimpinan KPK
Seleksi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengerucut pada 2 nama. Satu di antaranya Roby Arya Brata.
Advertisement