Liputan6.com, Jakarta - Ekspress Group membantah taksinya digunakan pelaku kejahatan untuk merampok penumpang. Ekspress menyatakan, taksinya diduplikasi perampok karena bagasi dan jok belakang taksi dipasangi sekat besi.
Direktur Operasional Express Group Herwan Gozali mengatakan, 10 ribu armada taksi yang dimiliki kini sedang dalam tahap pemasangan sekat besi pada bagasi dan jok. Sehingga tidak ada yang bisa membobol jok melalui bagasi.
"Sejak 6 bulan lalu kami bertahap memasang sekat yang terbuat dari besi dan disegel dengan nomor seri yang bisa dicek," kata Gozali di kawasan SCDB, Jakarta Selatan, Kamis (4/12/2014).
Herwan mengatakan, sampai saat ini baru 4.000 armada yang dipasangi sekat besi tersegel. Bahkan, kedua taksi yang diduga digunakan untuk merampok, yakni bernomor DP 8012 dan DP 8015 juga sudah dipasangi sekat saat kejadian.
"Kedua armada itu sudah kami pasang sekat. Sudah 3 bulan kami pasang," lanjut Gozali.
Sementara, Direktur Keuangan Express Group David Gozali mengatakan, sekat besi dan segel yang digunakan bukan dari bahan sembarangan. Untuk pemasangan satu unit memakan biaya Rp 500 ribu.
"Satu pelat besi ini biayanya Rp 500 ribu. Bayangkan kita pasang 10 ribu armada," ujar dia.
David mengatakan, besi itu berkualitas baik dengan emboss logo Exprees Group di tengah besi. Selain itu, pemasangan besi tidak mengenakan baut atau mur tapi dipatri. Segel pada besi juga diberi nomor seri berbeda setiap mobilnya.
"Kalau patri itu dijebol pasti rusak tidak bisa dibuka seperti baut. Dan nomor segel ini kita periksa setiap kali mobil keluar dan masuk pool," ungkap David.
Selain itu, taksi juga dilengkapi dengan argo, LED, BCA reader, dan tanda pengenal sopir. Berdasar pengakuan korban, hal itu tidak ada dalam taksi yang ditumpangi.
"Saat kami tanya, semua itu tidak ada. Korban hanya melihat stiker Express saja," tandas David.
Advertisement
Sepekan belakangan, aksi perampokan di taksi 2 kali terjadi di Jakarta. Seorang wanita berinisial RW di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan mengalami perampokan pada Jumat 28 November 2014.
Tak lama setelah penumpang masuk, tiba-tiba salah seorang pelaku keluar dari bagasi melalui jok belakang. Saat itu juga pelaku menodongkan pisau dan menjarah seluruh harta milik korban. Setelah menjarah, para pelaku yang diduga kuat bekerja sama dengan sopir menurunkan penumpang.
Pada Senin 1 Desember 2014 malam, karyawati berinisial RP (30) dirampok saat menumpang taksi warna putih dari kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Pelaku muncul dari balik bagasi dan menjebol kursi belakang.
Warga Tanah Abang, Jakarta Pusat, itu tidak bisa berkutik setelah pelaku menodongkan sebilah pisau sambil meminta barang berharga miliknya. Sang sopir diduga terlibat perampokan tersebut. Kedua korban menyatakan, taksi yang ditumpanginya berstiker taksi Ekspress.