Liputan6.com, Jakarta - Baru sebulan lebih Joko Widodo atau Jokowi menjadi Presiden RI. Namun, beberapa kalangan sudah mulai mengkritik kinerja pemerintahan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Dedi Irawan mengatakan, Jokowi, sebagai presiden yang dipilih rakyat diminta konsisten tidak kompromistis dengan mafia politik dan mafia bisnis.
"Dimulai dengan memastikan bahwa kebijakan di sektor energi sumberdaya mineral, pertanian, dan kelautan tidak dikontrol oleh kepentingan mafia lokal dan mafia asing," ujar Dedi di Jakarta, Kamis (4/12/2014).
"Jokowi adalah presiden yang dipilih oleh rakyat, janji kampanye yang pro rakyat, sehingga rakyat berharap banyak pada kepemimpinan Jokowi," tegas Dedi.
Dedi juga meminta Jokowi segera mengevaluasi kinerja menteri kabinetnya, agar bekerja lebih serius. Selain itu, perlu evaluasi kebijakan pencabutan subsidi bahan bakar minyak atau BBM, khususnya aspek yang berimplikasi langsung terhadap kesejahteraan dan kebutuhan rakyat kecil.
Jokowi, lanjut Dedi, juga harus memastikan untuk tetap mendengar aspirasi masyarakat sipil, sebagai komponen rakyat yang sejak awal bekerja keras mendukung mantan Walikota Solo itu.
Khususnya, kata Dedi, memastikan agar orang-orang yang berada di sekitar Jokowi adalah orang-orang yang tidak arogan terhadap rakyat dan tidak terlibat dengan komplotan politik kartel, mafia, maupun kekuatan oligarki. (Rmn)
Jokowi Diminta Konsisten Tak Kompromistis Mafia Politik & Bisnis
Dedi juga meminta Presiden Jokowi segera mengevaluasi kinerja menteri kabinetnya, agar bekerja lebih serius.
Advertisement