Liputan6.com, Sumedang - Sekitar 100 korban minuman keras (miras)Â oplosan masih memenuhi koridor Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, Jawa Barat. Banyaknya pasien korban miras oplosan membuat koridor rumah sakit terpaksa disulap menjadi ruang Unit Gawat Darurat (UGD).
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (6/12/2014), kini kondisi sejumlah pasien miras oplosan berangsur membaik. Sebagian bahkan sudah diperbolehkan pulang.
Mereka yang menjalani perawatan mengeluhkan mual, pusing, dan pandangan mata kabur yang kemudian berujung pada kondisi tak sadarkan diri. Pihak rumah sakit kemudian memberikan cairan glukosa untuk menetralisir obat-obatan yang telah masuk ke dalam tubuh korban.
Salah seorang pasien mengaku keracunan miras oplosan setelah mencampurnya dengan obat penenang jenis parkinson dan tramadol yang dibelinya dari toko online.
Kepala UGD RSUD Sumedang dr Eli mengatakan, obat yang digunakan korban sebagai bahan oplosan sebenarnya untuk orang-orang yang sedang depresi atau syok.
Akibat pesta miras oplosan pada Selasa 2 Desember lalu di berbagai wilayah di Kabupaten Sumedang, 10 orang tewas dan 103 lainnya dirawat di rumah sakit termasuk seorang bocah berusia 10 tahun.
Sementara di Purwakarta, Jawa Barat, aparat kepolisian setempat berhasil menyita ratusan liter miras oplosan yang di kemas dengan kantong plastik, ember, dan botol dari sejumlah warung jamu dan cafe, Sabtu (6/12) dini hari.
Petugas juga mendapati berbagai botol miras beralkohol tinggi serta minuman oplosan jenis ciu dan tuak yang dikemas dalam plastik. (Nfs/Ein)
Pasien Miras Oplosan Membludak, Koridor RS Disulap Jadi UGD
Banyaknya pasien korban miras oplosan membuat koridor RSUD Sumedang terpaksa disulap menjadi ruang UGD.
Advertisement