Liputan6.com, Jakarta - Anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar Priyo Budi Santoso membantah Musyawarah Nasional (Munas) IX Golkar yang digelar kubu Agung Laksono di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, sepi peserta.
Priyo mengklaim, lebih dari 300 pemilik suara dari DPD I dan II telah berdatangan. Kedatangan mereka untuk bersilaturahmi dan membicarakan masalah yang tengah terjadi di tubuh Partai Golkar, khususnya terkait munas yang digelar kubu ketua umum Aburizal Bakrie atau Ical di Bali beberapa waktu lalu.
"Mereka merasa miris dengan cara-cara yang mencemari Partai Golkar. Mereka datang untuk kembali menegakkan nilai-nilai yang sudah ternodai Munas Bali," ujar Priyo di Jakarta, Sabtu (5/12/2014).
Menurut dia, presidium memang tengah memantapkan persiapan munas penyelamatan Partai Golkar yang dijadwalkan akan digelar pada Januari 2015. Meski demikian, menurut Priyo, bisa saja waktunya dimajukan pasca-adanya sinyal positif setelah pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla atau JK.
Advertisement
"Wapres sangat positif demi demokrasi di Golkar dan itu menguatkan itikad kita menyelenggarakan Munas," tutur dia.
Berdasarkan agenda, Menko Polhumkam Tedjo Edhy Purdijatno, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan MenkumHAM Yasonna H Laoly akan hadir sebagai wakil pemerintah.
"Saya juga berterima kasih kepada aparat keamanan dan menteri kabinet yang bersedia men-support keamanan munas di Jakarta ini. Sehingga menghindarkan Golkar dari tabiat jahat yang mencemari partai beringin," ucap dia.
Priyo pun mengajak para DPD I dan II Partai Golkar yang lain untuk bergabung. Dia meyakinkan, tak akan ada pemecatan karena hasil Munas Golkar kubu Aburizal Bakrie atau Ical di Bali juga belum diakui pemerintah.
"Kepada para ketua DPD I dan DPD II untuk tetap tenang karena tidak bakalan ada pemecatan. Karena kepengurusan hasil Munas Bali belum disahkan KemenkumHAM dan tak punya wewenang untuk memecat," pungkas Priyo. (Ndy/Ans)