Liputan6.com, Medan - Sri Dewi, pembantu rumah tangga (PRT) korban penganiayaan majikan masih terkulai lemah di ranjang Rumah Sakit Pirngadi, Medan, Sumatera Utara, kamar 507. Kakinya yang patah kini telah ditangani oleh sejumlah dokter.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (6/12/2014), belum banyak yang dilakukan Sri selain terbaring. Di sebelahnya sang nenek tercinta setia menemani Sri.
Sejak melihat kisah pilu cucunya di televisi, sang nenek segera bergegas ke rumah sakit. Usai memastikan memang cucunya yang terbaring di rumah sakit, nenek Asni pun memilih menemani Sri Dewi di rumah sakit.
Penyalur pembantu dan majikan Sri yang tega menganiaya dirinya pun ditetapkan Polsek Medan Area sebagai tersangka.
Sri Dewi merupakan anak pertama dari 4 anak pasangan Erni Wati dan Ismail. Korban di bawah umur ini masih berusia 15 tahun, namun memberanikan diri bekerja sebagai pembantu demi membiayai ketiga adiknya. Itu ia lakukan karena kedua orangtuanya bekerja ke Malaysia 10 bulan lalu.
Namun baru 14 hari bekerja di rumah majikannya, Sri Dewi mulai tak betah. Alasannya karena mengaku kerap dianiaya. Sri pun nekat kabur dari lantai 2 rumah majikannya hingga mengalami patah tulang di kaki. (Dan/Ans)
Sri Dewi, PRT Korban Penganiayaan di Medan Masih di Bawah Umur
Pascalompat dari lantai 2 rumah majikannya, PRT Sri Dewi masih dirawat di Rumah Sakit Pirngadi, Medan.
Advertisement