Liputan6.com, Jakarta - Ketua Panitia Penyelenggara Munas Tim Penyelamat Partai Golkar, Yorrys Raweyai menyampaikan para DPD yang di Bali telah hadir di Munas Golkar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta.
Menurut Yorrys ada sebanyak 384 peserta yang sudah menyatakan hadir di Munas Ancol. "Jumlah peserta 384 semua itu yang dari Bali. Ini yang hadir di sini sudah dari DPD tingkat I dan II," ujar Yorrys saat menggelar konferensi pers di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Sabtu (6/12/2014).
Di tempat yang sama, Starring Committee (SC), Ibnu Munzir yang bertanggung jawab untuk melaksanakan munas pun memaparkan acara yang berlangsung dari tanggal 6-8 Desember 2014 itu.
"Nanti pukul 7 malam pembukaan seremonial, sesudah itu Paripurna pertama. Kemudian kita lanjutkan pandangan umum dari daerah," jelas dia.
Ibnu menambahkan, esok hari atau Minggu 7 Desember 2014, dilanjutkan jawaban tim penyelamat partai untuk legal standing-nya.
"Dilanjutkan membahas AD/ART, tatib pemilihan, kemudian program umum Partai Golkar, kemudian dilanjutkan rekomendasi dan pernyataan politik. Kemudian dilanjutkan pemilihan ketua umum," jelas dia.
Menurut Ibnu, karena ada tiga calon yaitu Agung Laksono, Priyo Budi Santoso dan Agus Gumiwang, maka tahapan ketua umum akan diambil melalui dua fase.
"Kita lihat dari tiga tersebut siapa yang mendapatkan 30 persen, kemudian dilanjutkan ke tahapan berikutnya. Para kandidat pun dipaparkan visi dan misinya," tutur dia.
Ibnu pun berharap, dengan proses tersebut, maka menunjukan terpilihnya Ketum Golkar yang demokratis dan kredibel.
Kecewa dengan Ical
Sementara itu, Indra Adnan, Ketua DPD I Riau yang dipecat Aburizal Bakrie atau Ical menyatakan hadir karena ditolak di Munas Golkar di Nusa Dua, Bali.
"Hari ini saya datang sebagai Ketua Golkar Riau, kemarin saya dipecat Ical tanpa mekanisme, Saya dipecat sewenang-wenang. Saya dihadir di Bali ditolak. Sehingga saya dukung Munas Golkar ini (di Ancol) karena sayang dengan Golkar. Ini Golkar yang bermarwah, dan ikut menyukseskan munas yang sudah kita tetapkan sesuai musyawarah," ujar Indra di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, hari ini.
Ia pun mengklaim, selain dari Riau, berbagai daerah di Sumatera juga hadir. "Ada Aceh, Riau, Sumatera Selatan, dan beberapa pengurus juga akan hadir. Mereka hadir semua di Bali, namun semuanya kecewa," jelas dia.
Indra pun menegaskan kehadirannya ke munas di Ancol tersebut juga mendapatkan ancaman dari kubu Ical. "Kita mendapatkan ancaman, diteror, ancaman diberhentikan, dan dibekukan, karena dianggap melawan dan berbeda pandangan dengan ARB."
Sementara, Wakil Ketua DPD Sumsel Iskandar Syamwell mengatakan mewakili Ketua DPD yang tidak hadir. "Saya mendapatkan mandat, saya hadir juga di Bali tapi datang sebentar karena kita tidak bisa berbuat apa-apa di sana."
Karena itu dengan kehadirannya di munas akan ikut membenahi Goklar.
"Kita hadir ke sini untuk membenahi Golkar, ketua Golkar itu cukup sekali saja memimpin, dibikin dua kali kita kan binggung, prestasi (Ical) nggak jelas, waktu saya jadi caleg saja, tidak ada bantuan dari dia (Ical)," ucap dia.
Mantan Ketua DPD I Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh, juga menyuarakan pendapat serupa. Ia mengaku dipecat oleh pengurusan Ical lantaran mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Padahal, ia berdalih dalam proses demokrasi itu perbedaan pendapat merupakan hal yang lumrah. "Saya dipecat sebagai Ketua DPD karena mendukung Jokowi-JK," pungkas Anwar. (Ans)
Advertisement