Liputan6.com, Semarang - Jujur adalah kata yang mudah diucapkan, namun sulit dilakukan. Itulah yang membuat anak-anak SD dan TK Yayasan Sosial Gongkauw Wei Kuncup Melati di Semarang, Jawa Tengah, belajar akan pentingnya kejujuran.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (9/12/2014), budaya jujur diajarkan lewat kantin kejujuran.
Di kantin ini anak bebas memilih makanan dan wajin membayar sendiri makanan yang dibeli ke dalam kaleng uang. Tak ada satu pun penjaga kantin, sehingga anak diwajibkan jujur dengan apa yang dibelinya.
Lain halnya dengan apa yang dilakukan para mahasiswa di Makassar, Sulawesi Selatan. Memperingati Hari Anti-Korupsi mereka mendirikan taman koruptor tepat di bawah jalan layang Andi Pangeran Pettarani.
Karena jatuh pada 9 Desember 2014, 9 lukisan terkait korupsi pun dibuat di sini. Mulai lukisan polisi gendut, hakim doyan suap, jaksa minum air BUMN hingga gambar Ketua KPK Abraham Samad yang dilukis berpakaian ala superman, dan peranan KPK yang mengejar tikus.
Selain itu, para antikorupsi ini juga memasang 37 buah poster foto koruptor. (Mar/Mut)
Peringati Hari Anti-Korupsi, Siswa SD Belajar di Kantin Kejujuran
Anak-anak SD dan TK Yayasan Sosial Gongkauw Wei Kuncup Melati di Semarang, Jawa Tengah, belajar akan pentingnya kejujuran.
Advertisement