Liputan6.com, Jakarta - Setelah melakukan penangkapan 20 warga asing yang berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersil (PSK) beberapa waktu lalu, hari ini pihak Imigrasi Klas II Bogor menggerebek kampung imigran di Kampung Citeko, Kecamatan Cisarua, Puncak Bogor, Selasa (9/12/2014).
Dalam operasi yang juga melibatkan TNI dan Kantor Kecamatan ini, pihak Imigrasi melakukan pendataan terhadap puluhan imigran. Mereka menyisir setiap tempat kost dan kontrakan. Sekitar 6 tempat mereka datangi. Para imigran pun panik.
Di salah satu tempat kontrakan, petugas mendata sedikitnya 25 orang imigran. Rata-rata mereka adalah pencari suaka yang berasal dari Afghanistan. Mereka datang ke Indonesia hanya untuk singgah dengan bermodalkan kartu UNHCR.
Pemilik kontrakan, Yandi (55) mengatakan ia tidak mengetahui imigran gelap ini bisa tiba di kontrakannya. "Yang saya tahu kemarin malam dia datang. Tiba-tiba ada imigran juga yang minta selimut tambahan," kata dia.
Biasanya, lanjut Yandi, setiap pendatang baru belum dibekali surat-surat identitas karena masih dalam proses.
Petugas akhirnya terpaksa membawa imigran gelap ke Kantor Imigrasi Bogor untuk didata dan dimintai keterangan lebih lanjut. Kepala Kantor Imigrasi Bogor Herman Lukman mengatakan, pendataaan ini dilakukan untuk mengetahui banyaknya imigran gelap yang ada di kawasan Puncak.
"Data terakhir Agustus ada 300 imigran gelap yang ada di kawasan Puncak," ungkap Herman.
Pihaknya akan terus melakukan pendataan hingga 3 hari ke depan. Ia juga mengingatkan kepada para pemilik kontrakan yang menerima imigran agar melapor ke Kantor Imigrasi Bogor.
Imigrasi Bogor Razia 'Kampung' Imigran di Puncak
Dalam operasi yang juga melibatkan TNI dan Kantor Kecamatan ini, pihak Imigrasi melakukan pendataan terhadap puluhan imigran.
Advertisement