Sukses

4 Warga Tewas Setelah Serang Polsek, Situasi Papua Kondusif

Dalam penyerangan pos polisi dan koramil di Madi, Pania, Papua, 4 warga tewas tertembak.

Liputan6.com, Jakarta - Situasi Kota Enarotali, Ibukota Kabupaten Paniai, Papua setelah penyerangan oleh warga ke Mapolsek dan Koramil Madi pada Senin 8 Desember mulai kondusif. Dalam penyerangan tersebut, 4 warga tewas tertembak.

Penyerangan dipicu oleh pemukulan oleh aparat keamanan terhadap warga pada Minggu 7 Desember malam, sekitar pukul 00.30 WIT.

"Sudah kondusif. Jadi Polda dengan Kodam sudah bertemu dengan tokoh masyarakat sana dan sudah diselesaikan. Memang kemarin ada kesalahpahaman. Tetapi saya rasa, semangatnya sudah ingin bersatu kembali," ujar Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno di Markas Korps Marinir, Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Tedjo menuturkan, kasus penyerangan hingga menyebabkan 4 warga tewas dipicu kesalahpahaman di lapangan. Aparat hingga kini tengah menyelidiki senjata yang menyebabkan 4 warga tewasdan lainnya luka-luka.

 "Nggak tahu dari mana letusan itu. Itu yang tengah diinvestigasi. Dari hasil investigasi, kita harapkan dari mana letusan itu, senjatanya apa, pelurunya apa dan dari mana, balistiknya apa. Dan kami harapkan sudah tidak terjadi seperti itu lagi," tutur dia.

Meski sering terjadi kekerasan di Papua, Tedjo menegaskan tidak ada perlakuan khusus terhadap pengamanan di Papua.

"Standar saja di sana. Bahwa ini adalah masalah keamanan, keamanan dalam negeri. Polisi masih tetap di depan. Tidak ada kok (penanganan khusus)," ucap Tedjo.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan mengaji ulang bersama Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan mengenai kasus tersebut.

"Kita akan kaji ulang (permasalahannya). Nanti kita akan rapat dengan Menko Polhukam membahas akar permasalahannya," ujar Ryamizard.

Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende mengatakan pihaknya baru mengidentifikasi 4 warga sipil yang tewas, yakni atas nama Yulian Yeimo (16), Simon Degey (17), Alfius Gobay (17) dan Alfius Youw (17).

Selain itu, ada 10 orang yang masih dirawat jalan dan rawat inap, di antaranya Jerry Gobay (13), Oktavianus Gobay (13), Noak Gobay (29), Yulian Motte (36),  Andreas Dogopia (23), Yulianus Tebay (40), Naftali Neles Gobay (45), Jeremias Kayame (59), Italia Edoway (30), dan Albertnadus (10). (Mvi/Sss)