Sukses

Ahok: Dengan Adik Prabowo Tak Bicara Politik, Hanya Soal Binatang

Ahok membantah, hubungannya dengan Hashim merenggang.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur ‎DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bertemu dengan adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo di Balaikota DKI Jakarta. Pria yang biasa disapa Ahok itu menegaskan, pertemuannya dengan Hashim tidak membahas hal-hal terkait politik sama sekali.

Mereka juga tak membicarakan soal hubungan yang merenggang pasca-Ahok memutuskan mundur dari Partai Gerindra, parpol tempat Hashim dan Prabowo bernaung. "Oh tidak, tidak. Kita sekarang nggak ngomong soal politik. Kita hanya ngobrol soal binatang saja," ujar Ahok.

Ahok juga membantah, hubungannya dengan Hashim merenggang. Sebelum didatangi Hashim, mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku, sempat menggelar jamuan makan malam bersama Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut.

"Nggak kok, sebelum ini kita juga (pernah) masih makan malam," ucap Ahok.

Dalam pertemuannya dengan Ahok kali ini, Hashim menyampaikan keinginannya untuk mundur dari jabatan Ketua Dewan Pengawas Taman Margasatwa Ragunan. Hal ini pun membuat sang gubernur kecewa.

Ahok menilai, kinerja Hashim selama hampir 1,5 tahun mengemban jabatan tersebut cukup baik dan mampu menjadi tonggak perubahan tata kelola Kebun Binatang Ragunan.

"Ada laporan 500 hari kerja, dia bikin buku. Saya terima kasih sekali sama Pak Hashim, kita sangat menyayangkan pengunduran diri beliau. Semua laporan sama identifikasi masalah sudah selesai 500 hari," tutur dia.

"Ini bisa jadi modal kita untuk membawa hal yang lebih baik. Karena waktu itu Pak Hashim mengidentifikasi yang perlu diperbaiki selalu buat laporan seperti ini. Harusnya laporan ini buat Pak Jokowi," imbuh Ahok.

Selanjutnya: Tak Mudah Urus Ragunan...

2 dari 2 halaman

Tak Mudah Urus Ragunan

Tak Mudah Urus Ragunan

Setelah pengunduran diri Hashim, Ahok mengaku akan segera mencari pengganti untuk mendudukkan seseorang di jabatan Ketua Dewan Pengawas Taman Margasatwa Ragunan. Namun dirinya mengaku kesulitan mencari sosok seperti Hashim yang merupakan seorang pengusaha namun mempunyai kepedulian terhadap flora dan fauna.

"Ya mesti cari yang mirip-mirip. Susah cari penggantinya yang punya duit tapi mau kerja. Kalau bisa orang yang punya hobi dan punya hati. Kalau bicara jujur, pernah nggak ada orang yang melakukan pekerjaan rutin nggak dibayar, buang waktu keluar uang bikin laporan lengkap. Ini susah cari seperti itu," tutur Ahok.

Sementara itu, Hashim mengungkapkan, alasan dirinya harus mundur dari jabatan ini. Hal itu lantaran makin padatnya aktivitasnya sebagai politisi maupun pengusaha.

"Melihat perkembangan yang ada, keterbatasan waktu dan alasan profesional serta operasional, tidak ada pilihan lain selain mengundurkan diri. Ini saat yang tepat, dan saya tak ragu mengundurkan diri karena telah dihasilkan sebuah kesepakatan dalam dialog publik mengenai Dasar Pengembangan TMR menuju jenjang berkelas dunia," ucap Hashim.

Hashim menyadari, mengelola sebuah Taman Margasatwa seperti Ragunan yang diklaim sebagai kebun binatang terluas di Asia Tenggara itu tidaklah mudah. Dia harus menghadapi berbagai gempuran ‎komersialisme dan materialisme yang tak memihak rakyat, membutuhkan sebuah idealisme kebangsaan yang berorientasi pada kepentingan publik.

"Apalagi dengan koleksi flora-fauna Indonesia yang cukup lengkap, dengan fungsi utama konservasi flora dan fauna Indonesia sekaligus fungsi pendidikan dan rekreasi yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat," tandas Hashim. (Ndy/Mut)

Video Terkini