Sukses

PRT Muda di Pontianak Disiksa Pakai Rotan dan Dicakar

Eva, yang berambut panjang, ditemukan warga dalam keadaan sempoyongan dan kebingungan di angkutan umum di Terminal Soedarso Pontianak.

Liputan6.com, Pontianak - Setelah di Medan, Sumatera Utara, kasus penganiayaan pembantu rumah tangga (PRT) kini menghebohkan Pontianak. Kasus itu menimpa Eva, 17 tahun.

Gadis malang asal Kampung Ketep RT 5/RW 6, Kali Anggrek, Magelang, Jawa Tengah, itu terpaksa kabur dari rumah majikannya karena kerap disiksa sejak ia bekerja 6 bulan lalu. Demi terbebas dari siksaan, remaja itu kabur dari rumah majikannya dengan melompati pagar.

"Saya dipukul pakai rotan. Tiga bulan terakhir dia mulai mukul pakai rotan yang ujungnya dibelah 4, pakai ikat pinggang, dan tangan. Dibentak-bentak juga. Saya makan hanya diberi sekali dalam sehari, bahkan pernah tak diberi dalam sehari. Tidur pun hanya 3 sampai 4 jam sehari," ujar Eva, Kamis (11/12/2014).

Gadis berambut panjang itu, ditemukan warga dalam keadaan sempoyongan dan kebingungan di angkutan umum (oplet) di Terminal Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat.

Saat ditanya kasus yang menimpanya, Eva tidak banyak bicara. Menurut petugas Dinas Sosial Kota Pontianak, Oscar, warga sempat menanyakan alamat majikan korban. Namun korban tidak mengetahui alamat tempat tinggal korban maupun tempat ia bekerja.

"Dia dalam keadaan kebingungan, duduk sendirian. Tidak tahu persis alamatnya karena selama bekerja korban tidak pernah keluar rumah," jelas Oscar. Eva mengaku orangtuanya bernama Ari Gunanto dan Puji Astuti.

Korban akhirnya melaporkan perbuatan majikannya ke polisi didampingi petugas Dinas Sosial Tenaga Kerja Kota Pontianak dan Yayasan Nanda Dian Nusantara Pontianak.

Tak hanya dipukul pakai rotan, Eva juga kerap dicakar majikannya. Kini Eva masih menanggung rasa sakit akibat perbuatan keji majikannya. Untuk memeriksa kondisinya, petugas Dinas Sosial membawa Eva ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalimantan Barat.

Dari pemeriksaan fisik, dipunggung korban terdapat luka bekas cakaran tangan, dan secara psikologis korban mengalami trauma.

Korban telah melaporkan kasus penganiyaannya ke Polresta Pontianak. Sementara polisi belum memanggil majikan korban yang diduga berprofesi sebagai karyawan salah satu bank swasta di Pontianak.

"Laporan korban telah kami terima, masih dilakukan pemeriksaan," terang Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Pontianak, Ipda Harsoyo. (Sun/Mut)